Berita

Bawang Putih/Net

Bisnis

Bawang Putih Dari India Kecil-kecil, Importir Lebih Suka Dari China

KAMIS, 05 MARET 2020 | 06:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, pelaku usaha bawang putih di India telah membuka kesempatan bagi importir Indonesia terhadap hasil panen mereka. Namun, peluang itu kurang diminati Indonesia dikarenakan ukuran siung bawang putih India lebih kecil.

Pengusaha Indonesia lebih menyukai bawang putih dari China. Walau harga sedikit lebih mahal, tetapi kualitas bawang putih dari China dianggap lebih bagus.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, masalah kualitas jadi latar belakang mengapa tak ada perusahaan di Indonesia yang mengimpor bawang putih dari India.

"Harga lebih murah di India. Harga lebih murah tapi ukurannya kecil-kecil. Pernah ada yang mengimpor tahun 2018 tapi nggak begitu laku di pasar karena ukurannya terlalu kecil," terang Prihasto, dalam sebuah acara di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/3).

Walau kurang begitu diminati, Priharso tetap membuka keran impor dari India. Hal ini untuk menjaga sewaktu-waktu produksi bawang putih dari China terhambat terkait wabah penyebaran virus corona.

"Pokoknya kita untuk memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri, kalau dari China bermasalah ya kita cari dari tempat lain lagi," urainya.

Ia juga telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk komoditas bawang putih sebesar 103.000 ton.

"Itu dari China semua. (Pengajuan ke China dari ) mereka (importir) semua. Pengusahanya yang mendaftarkan," ungkap Prihasto.

Ia memastikan RIPH yang sudah terbit itu cukup untuk memenuhi kebutuhan bawang putih hingga 3 bulan ke depan. Ditambah lagi produksi bawang putih dalam negeri diproyeksi mencapai 40.000-50.000 ton.

"Ya kita panen bulan Maret-April ini panen cukup luas. Sekitar 40.000-50.000 ton. Tapi sebenarnya kan itu orientasinya untuk benih. Kalau secara terpaksa ya masuk ke pasar konsumsi.

Sementara yang 103.000 ton itu sudah cukup, ditambah stok yang ada itu 3 bulan ke depan cukup," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya