Berita

Pangeran Harry dan Meghan/Net

Dunia

Warga Inggris Keluarkan Petisi Tidak Ingin Uang Pajak Digunakan Untuk Danai Keamanan Pangeran Harry Dan Meghan

KAMIS, 05 MARET 2020 | 06:17 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Walau Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, telah memutuskan keluar dari keluarga kerajaan Inggris dan memilih untuk tinggal mandiri, ternyata pemerintahan Inggris masih membayarkan dana keamanan untuk keduanya, termasuk keamanan untuk Archie, putra mereka.  

Warga Inggris pun mengeluarkan petisi untuk menyetop membayarkan tagihan keamanan untuk Pangeran Harry dan Meghan Markle. Petisi itu beredar di dunia maya.

Suara dari petisi tersebut menyerukan bahwa telah menjadi tanggung jawan pasangan itu ketika memutuskan keluar dari kerajaan.


"Mereka telah membuat pilihan untuk mundur dari tugas-tugas Kerajaan, dan untuk tinggal di luar negeri serta melakukan perjalanan global untuk mencapai kemandirian finansial. Oleh karena itu, tanggung jawab mereka sendiri untuk menyediakan keamanan mereka sendiri, bukan tanggung jawab wajib pajak Inggris," bunyi petisi itu, melansir The Express, Rabu (4/3)

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan agar Parlemen Inggris berhenti membayar dana keamanan untuk Harry, Meghan, dan putra mereka," ujar petisi itu.

Hingga saat ini, lebih dari 19 ribu orang telah menandatanganinya.

Sebagai anggota keluarga kerajaan, mereka berhak atas perlindungan yang ditanggung oleh wajib pajak Inggris, yang juga membayar biaya perjalanan mereka. Karena pasangan itu berencana membagi waktu mereka antara Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.

Namun, banyak warga Inggis yang bergabung dengan petisi itu dan semakin sedikit yang setuju membayar tagihan untuk pasangan yang disebut Sussex itu. Terutama karena pasangan tersebut akan resmi menyandang status bukan keluarga istana lagi pada akhr Maret mendatang.

Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan untuk berhenti dari kehidupan kerajaan karena intrusi media dalam kehidupan pribadi mereka. Pasangan itu sebelumnya berbicara tentang perjuangan mereka dengan pengawasan ketat terhadap tabloid di Inggris, yang terkadang membuat laporan yang tidak akurat dan menyesatkan menurut mereka.

Mantan pengawal kerajaan Simon Morgan mengisyaratkan bahwa keputusan Sussex untuk keluar dari kerajaan tidak akan membuat hidup mereka lebih mudah.

"(Walau sudah keluar dari kerajaan) Ancaman sehari-hari sehubungan dengan intrusi, apakah itu dari orang biasa atau media, tetap ada (malah) dapat meningkat," ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya