Berita

Kondisi Pasar Pramuka usai virus corona masuk Indonesia/Net

Kesehatan

Sudah Alamiah, Pemerintah Tak Bisa Paksakan Harga Masker Normal

RABU, 04 MARET 2020 | 20:55 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Virus corona baru (Covid-19) telah masuk ke Indonesia, setelah dua orang warga asal Depok dinyatakan terjangkit. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, dan mengakibatkan permintaan masker melonjak di pasar.

Harga masker beragam jenis di pasaran kini mengalami kenaikan harga yang signifikan usai adanya temuan kasus positif virus corona di Indonesia yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Seperti halnya di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat. Masker jenis N95 dibandrol sebesar Rp 1,5 juta per kotak, meningkat tujuh kali lipat dari harga normal. Sementara untuk masker bedah tipis dihargai Rp 275 ribu per kotak isi 50 pcs. Padahal harga normal berada di kisaran Rp 30 ribu.


Pemerintah sudah mengimbau kepada pelaku pasar untuk menstabilkan harga masker, di tengah permintaan masyarakat yang melonjak.

Namun demikian, menurut Direktur Lembaga Riset Ekonomi CORE Indonesia, Piter Abdullah, pemerintah tidak bisa memaksakan harga pasar kembali seperti biasanya.

"Enggak bisa. Dalam kondisi yang tidak normal, harga enggak mungkin normal," ucap Piter Abdullah saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/3).

Meski begitu, Piter Abdullah mengapresiasi langkah pemerintah yang meminta pasar menyetarakan harga. Tapi, upaya itu tidak cukup lantaran stabilitas harga harus dibarengi dengan jumlah permintaan pasar yang stabil.

"Namanya kenaikan harga pada waktu kenaikan pemintaan itu sifatnya natural, alami. sesuatu yang pasti terjadi," ucap Piter Abdullah.

"Yang harus dilakukan pemerintah itu bukan mengejar-ngejar produsen masker atau pedagang masker, tapi memberikan pemhaman kepada masyarakat bahwa sahnya kita tidak perlu pakai masker tiap hari," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya