Berita

CIA/Net

Dunia

Laporan Perusahaan Anti Virus: CIA Telah Retas Industri Penerbangan China Selama 11 Tahun

RABU, 04 MARET 2020 | 13:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perusahaan anti virus China, Qihoo 360, mengungkapkan Central Intelligence Agency (CIA) telah menghabiskan waktu selama 11 tahun untuk meretas industri maskapai penerbangan China dan beberapa target lainnya.

Dalam sebuah unggahan yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Mandarin pada Senin (2/3), Qihoo menerangkan pihaknya telah menemukan aksi spionase berbahaya dari pihak Amerika dengan menggunakan alat mata-mata digital CIA yang pernah dirilis oleh WikiLeaks pada 2017.

Menurut Qihoo, CIA telah menargetkan sektor penerbangan, energi, organisasi penelian ilmiah, perusahaan internet, dan lembaga pemerintah China. Salah satu tujuan peretasan adalah untuk melacak jadwal perjalanan tokoh-tokoh penting.


Dalam katalog yang diterbitkannya, Qihoo menunjukkan perangkat lunak yang digunakan CIA untuk meretas serta analisa waktu pembuatannya. Dalam keterangan Qihoo, seperti yang dimuat Reuters, alat tersebut dirancang selama jam kerja di Pantai Timur Amerika Serikat.

Sementara itu, baik CIA maupun Kedutaan Besar China di Washington tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai laporan ini.

Pada bulan lalu, AS sendiri memberikan tudingan yang sama pada China. Di mana enam orang peretas militer dari China ditangkap setelah adanya laporan dari perusahaan kredit, Equifax.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya