Berita

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin/Net

Dunia

Yayasan Anti-Rasuah Malaysia Minta PM Muhyiddin Tak Masukkan Pejabat Terkait Kasus Korupsi Ke Kabinet

RABU, 04 MARET 2020 | 12:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Yayasan Anti-Rasuah Malaysia (YARM) meminta Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk menghindari penunjukkan pejabat yang terkait dengan tuduhan korupsi di pengadilan, bahkan jika ia sudah terbukti tidak bersalah, untuk masuk ke dalam kabinet.

Dikatakan oleh Presiden YARM, Datuk Seri Zakaria Jaffar, meski dianggap tidak bersalah, penunjukkan pejabat yang sudah berkaitan dengan kasus korupsi akan menimbulkan persepsi negatif.

"Saya percaya bahwa korupsi bukanlah suatu pilihan dan harapan kami bahwa janji itu akan terwujud karena orang-orang benar-benar membenci pemimpin yang tidak berintegritas," katanya seperti yang dimuat Berita Harian pada Selasa (3/2).


Hal yang sama juga diungkapkan oleh Presiden Asosiasi Inspeksi Penipuan Malaysia, Datuk Seri Akhbar Satar. Ia mengatakan, penting bagi PM untuk membuktikan janjinya dengan tidak menunjuk para pemimpin yang terkait dengan kasus korupsi dan masalah integritas, meski individu tersebut memiliki posisi, akademis, dan posisi partai.

Selain itu, Satar mengungkapkan, posisi tinggi dalam partai seharusnya tidak lagi menjadi kriteria utama, melainkan kualitas kepemimpinan seperti integritas dan profesionalisme dalam menghadapi krisis administrasi, integritas, dan ekonomi.

"Penunjukan harus didasarkan pada kepentingan negara dan rakyat bukan hanya pemilihan partai politik. Ini adalah keberanian yang harus dilakukan oleh PM," ujar Satar.

“Tindakan ini tidak populer (dengan menunjuk calon non-pemerintah ke posisi teratas partai) tetapi bagi negara, ini adalah kesempatan terbaik untuk memilih politisi profesional dan berintegritas untuk berada di kabinet," lanjutnya.

Sementara itu, pada Senin (2/3), Muhyiddin dalam pidato pelantikannya berjanji untuk hanya menunjuk menteri dari para pemimpin yang bersih, berintegritas, dan berkaliber, sejalan dengan keingin rakyat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya