Berita

Penandatanganan perjanjian damai antara AS dan Taliban/Net

Dunia

Iran Tantang AS Atas Legalitas Posisinya Dalam Perjanjian Damai Dengan Taliban

MINGGU, 01 MARET 2020 | 19:00 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Iran menantang Amerika Serikat untuk memberikan Hukum Internasional yang sesuai atas ditandatanganinya perjanjian damai dengan Taliban.

Minggu (1/3), Kementerian Luar Negeri Iran mengungkapkan AS tidak memiliki posisi hukum untuk memutuskan nasib Afganistan. Pernyataan itu merupakan respons atas dicapainya kesepakatan antara AS dan Taliban setelah 11 hari bernegosiasi.

Dimuat IRNA, Iran percaya perdamaian abadi di Afganistan hanya dapat tercipta melalui pembicaraan intra-Afganistan yang dihadiri oleh kelompok-kelompok politik di sana, termasuk Taliban, serta mempertimbangkan negara-negara tetangga.


Lebih lanjut, Iran juga mendukung langkah penatikan pasukan asing dari Afganistan. Menurut Iran, kehadiran pasukan asing adalah ilegal dan menjadi salah satu kontributor utama perang di negara tersebut.

Dengan begitu, Iran menentang upaya AS untuk melegitimasi kehadiran pasukannya.

"AS tidak memiliki posisi hukum untuk menandatangani perjanjian damai atau untuk memutuskan situasi masa depan Afghanistan," kata kementerian.

"Kami percaya PBB menikmati potensi yang baik untuk memfasilitasi negosiasi intra-Afghanistan serta untuk memantau dan menjamin implementasi perjanjian yang dicapai," lanjut pernyataan tersebut.

Perjanjian antara Taliban dan AS sendiri ditandatangani pada hari Sabtu (29/2) oleh Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan, Zalmy Khalilzad dan perwakilan Taliban Abdul Ghani Baradar di hadapan perwakilan dari 30 negara.

Setelah perjanjian ditandatangani, Baradar berterima kasih kepada Iran, Cina, Rusia, Uzbekistan, Indonesia, dan Norwegia karena membantu proses perdamaian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya