Berita

Konflik di India/Net

Dunia

Kecam Kekerasan Di India, Pemuda Muhammadiyah Dorong Kemlu Jamin Keselamatan WNI

MINGGU, 01 MARET 2020 | 11:49 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemuda Muhammadiyah mengecam tindakan anarkis yang terjadi di India, yang melibatkan perseteruan antara pemeluk Hindu dan Islam di sana.

Perseteruan sendiri dipicu oleh Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan (CAB) yang telah disahkan pada Desember 2019. UU tersebutkan menimbulkan kontroversi karena memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi warga non-muslim dari Bangladesh, Pakistan, dan Afganistan untuk mendapatkan status kewarganegaraan.

Disahkannya regulasi ini kemudian memicu terjadinya reaksi protes dari kelompok muslim yang berujung pada penyerangan kelompok Hindu Garis Keras terhadap para demonstran dan membakar masjid Ashok Nagar di New Delhi. Tercatat sampai dengan hari ini, konflik yang terjadi di India tersebut telah jatuh korban sejumlah 42 orang.


Merepons konflik antarumat beragama yang terjadi di India tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sunanto, mengungkapkan keprihatinan yang mendalam dan mengutuk keras aksi kekerasan tersebut.

Menurutnya, konflik tersebut memberikan gambaran betapa perlunya praktik-praktik moderasi dalam beragama oleh seluruh umat manusia.

“Bagaimanapun tindakan anarkis tidak dapat diterima dan tidak dibenarkan oleh agama apapun. Tidak pantas bagi kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai umat tertentu melakukan tindakan represif sampai dengan jatuh korban jiwa, agama adalah sumber perdamaian, bukan perpecahan”, ungkap pria yang akrab dipanggil Cak Nanto itu dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (1/3).

Selanjutnya, Sunanto berharap, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dapat segera mengambil langkah diplomasi untuk menciptakan perdamaian di India, serta berupaya memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini sedang berada di India.

“Kami berharap pemerintah juga memperhatikan masalah ini secara serius. Pemerintah melalui Kemenlu harus melakukan upaya diplomasi dalam mengawal terciptanya ketertiban dunia yang berdasarkan pada perdamaian abadi dan keadilan sosial. Yang penting juga, menjamin keselamatan WNI yang berada di India saat ini agar tidak ikut terlibat dalam pusaran konflik”, ungkap Sunanto.

Terakhir, Sunanto berharap kepada seluruh lapisan masyarakat di tanah air untuk tidak terprovokasi terhadap konflik yang terjadi di India. Alih-alih, Sunanto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama, tetap menjaga kondusifitas bangsa ditengah perjuangan dunia melawan wabah virus corona.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya