Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Masyarakat Yang Kesulitan Klaim Polis Asuransi Bisa Mengadu Ke Posko PAPD

KAMIS, 27 FEBRUARI 2020 | 11:32 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Maraknya asuransi yang terancam gagal bayar membuat resah sebagian masyarakat. Ini imbas dari ramainya pemberitaan asuransi Bumiputera, Jiwasraya, dan Asabri mengalami masalah keuangan.

Hal ini pun menjadi perhatian serius bagi kalangan advokat di tanah air. Salah satunya yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Pro Demokrasi (PAPD) yang akan memberikan bantuan hukum bagi para nasabah yang akan mengklaim polisnya.

Tim advokat PAPD, Agus Rihat P. Manalu mengatakan, pihaknya membuka Posko Pengaduan Nasabah Asuransi yang memiliki polis khususnya para pemilik polis yang telah jatuh tempo dan membutuhkan bantuan hukum.

"Bagi masyarakat yang merasa dipersulit mengklaim polisnya bisa datang langsung ke Sekretariat PAPD di Jalan Damai II No. 2H, Cipete Utara, Jakarta Selatan. Atau dapat menghubungi melalui telepon atau WA di 08128678757," ujar Agus, Kamis (27/2).

Posko ini dibuka karena PAPD ikut prihatin dengan kasus ini. Apalagi kasus gagal bayar yang menimpa dua perusahaan asuransi di Indonesia yakni, menjadi perhatian nasional dan forum keuangan dunia.

"Kedua perusahaan asuransi tersebut mungkin tidak likuid dan membutuhkan perhatian segera. Diperkirakan 7 juta jiwa dengan lebih dari 18 juta polis yang sebagian besar merupakan masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah menjadi korban dalam kasus tersebut," ungkap Agus.

Dalam laporan "Global economic risks and implications for Indonesia" yang dirilis Bank Dunia pada September 2019 menilai secara umum keuangan Indonesia tahan terhadap guncangan perekonomian. Namun, Indonesia perlu menjaga kredibilitas sistem keuangan dengan mengatasi kelemahan di sektor asuransi seperti yang terjadi pada Bumiputera dan Jiwasraya.

Bumiputera tidak mampu membayar polis lantaran mencatatkan kinerja keuangan negatif Rp 20 triliun sejak tahun 2018. Pergantian direksi sudah seringkali dilakukan, namun tidak juga menemukan titik terang. Sedangkan Jiwasraya mengalami hal serupa lantaran kesalahan pada penempatan portofolio.
 
Adapun nasib Asabri mirip dengan Jiwasraya, membeli saham gorengan, lantas nilai saham ambruk. Akibatnya, Asabri kesulitan liquiditas untuk membayar klaim asuransi jiwa yang sudah jatuh tempo. Kasus Asabri menjadi sensitif, karena umumnya yang jadi korban para prajurit, polisi dan pensiunan yang umumnya secara ekonomi hidupnya pas-pasan.

Data laporan keuangan terakhir yang dipublikasikan Asabri pada 2017, disebutkan Rasio Solvabilitas (Risk Base Capital/ RBC) PT Asabri tercatat cuma sebesar 62,35 persen, padahal perusahaan asuransi yang sehat wajib memenuhi ketentuan OJK minimal RBC sebesar 120 persen.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya