Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Agar Tidak Kacau, Jokowi Harus Rombak Total Tim Ekonomi Dan Hukum

SELASA, 25 FEBRUARI 2020 | 12:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Jika benar ada reshuflle kabinet dalam waktu dekat, Presiden Joko Widodo mesti merombak tim ekonomi dan hukum. Sebab, persoalan krusial pada pemerintahan Jokowi-Maruf terletak pada dua sektor itu.

Begitu disampaikan pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/2).

"Menteri yang perlu di-reshuffle seperti; Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menkumham Yasonna Laoly, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Menteri Agama Fachrul Razi," kata Ipang sapaan akrabnya.

Menurut dia, Presiden Jokowi mesti merombak total sektor ekonomi dan hukum agar tidak terjadi kekacauan di tengah masyarakat. Sektor tersebut kerap menjadi blunder bagi pemerintah lantaran kerap mengeluarkan kebijakan hingga pernyataan yang membuat kontroversi.

"Reshuffle yang mesti diperioritaskan terkait bidang ekonomi dan hukum, sebab masalah pemerintah Pak Jokowi pada persoalan ekonomi dan hukum yang kacau," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini.

Oleh karena itu, semangat demokrasi deleberatif penting dalam memilih menteri bagi Presiden Jokowi ke depannya. Sederhananya, Jokowi mesti hati-hati dalam memilih menteri yang akan membantunya mensukseskan periode keduanya ini.

"Jangan sampai nanti karena salah memilih menteri, Jokowi disibukkan dengan reshuffle berkali-kali, akibat salah memilih pembantunya. Gonta-ganti menteri berkali kali dapat memperlambat akselarasi kerja kementerian itu sendiri, menteri baru harus beradaptasi kembali dan mulai dari nol lagi," tuturnya.

"Jadi, reshuffle harus punya korelasi linear terhadap peningkatan kinerja kabinet Jokowi, sehingga masyarakat puas dengan kinerja presiden, menteri sukses maka presiden juga otomatis sukses menjalankan mandat amanat rakyat," tutup Ipang menambahkan.

Presiden Jokowi sebelumnya dikabarkan akan melakukan reshuflle kabinet. Kabar itu santer paska Jokowi bertemu dengan para pentolan relawan di Istana Bogor, Selasa (19/2).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya