Berita

Anies Baswedan bersama warga Jakarta/RMOL

Politik

Langkah Anies Baswedan Hendak Dijegal, Pengamat: Sebaiknya PSI Buktikan Kerja Elektoral

SENIN, 24 FEBRUARI 2020 | 16:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni menyatakan akan menghadang Anies Baswedan untuk maju di ajang Pemilihan Presiden 2024 nanti.

Hal itu merupakan respon setelah berbagai lembaga survei menyatakan bahwa Anies Baswedan merupakan sosok paling populer yang berpeluang maju di Pilpres 2024.

Menanggapi rencana itu, peneliti senior Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengatakan, Anies Baswedan merupakan tokoh yang belum memiliki kedekatan dengan partai tertentu.


Bahkan, Anies kata Dian, saat ini baru memiliki tiket halusinasi untuk maju di Pilpres 2024.

"Siapapun punya peluang di 2024. Bedanya, Anies belum kedekatan dengan partai tertentu. Artinya, tiket Anies masih "halusinasi" jika menggunakan term anak milenial," ucap Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (24/2).

Namun, kata Dian, Anies yang baru memiliki tiket halusinasi sudah membuat geram PSI yang berniat ingin menjegal langkahnya. Menurutnya, PSI dipastikan akan menghalalkan segala cara jika Anies benar-benar mendapatkan tiket untuk maju pada Pilpres nanti.

"Namun, tiket Anies yang masih halu itu rupanya memancing PSI. Artinya, tiket yang halu saja bikin PSI gregetan untuk mengganjalnya. Apalagi jika tiket 2024 untuk Anies benar-benar dia dapat. PSI mungkin akan gunakan segala daya upaya untuk memotong jalan Anies untuk 2024," jelasnya.

Dian pun berpesan kepada PSI agar membuktikan kinerjanya pada 2024 agar lolos parlementary threshold atau ambang batas lolos parlemen dan bisa lebih pantas melakukan penjegalan terhadap Anies Baswedan.

"PSI harus membuktikan dulu kerja elektoral pada 2024. Apakah dia lolos PT. Karena, partai-partai yang ada di Senayan, gelagatnya akan menaikan angka PT menjadi 4,5 hingga 7,5 persen," pungkas Dian.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya