Berita

Koalisi Pakatan Harapan/Net

Dunia

Jika Terpecah, Pakatan Harapan Hanya Bisa Kuasai Penang

SENIN, 24 FEBRUARI 2020 | 09:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Politik dalam negeri Malaysia tengah memanas. Koalisi pemerintah, Pakatan Harapan (PH) terancam balik kanan alias bubar.

PH yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokratik (DAP), Partai Bersatu, dan Partai Amanah digadang-gadang akan terpecah menjadi dua kubu.

Partai Bersatu yang dibidani oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad diperkirakan akan membentuk koalisi baru bersama dua partai oposisi yang tergabung dalam aliansi politik Barisan Nasional.

Nantinya, yang akan bergabung dengan Partai Bersatu besutan Mahathir adalah Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam se-Malaysia (PAS), serta Gabungan Partai Serawak (GPS).

Bukan hanya itu, dalam internal partainya sendiri, PKR tengah dilanda krisis. Saat ini ada dua kubu di sana, yakni Presiden PKR, Anwar Ibrahim (suami Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail) dan Wakil Presiden PKR, Mohamed Azmin Ali.

Dengan koalisi baru ini, Mahathir diperkirakan akan mendapatkan minimal 115 kursi yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru.

Namun bagaimana dengan nasib Pakatan Harapan?

Dikatakan oleh Dosen Studi Internasional Universitas Malaysia Utara (UUM), Prof. Dr. Mohd Azizuddin Mohd Sani bahwa posisi pemerintah Selangor dan Negeri Sembilan bergantung pada dukungan anggota majelis PKR yang mendukung baik Anwar atau Azmin.

Dimuat Berita Harian, Azizuddin mengungkapkan, PH hanya akan bisa mengendalikan Penang, di mana wilayah tersebut dikuasai oleh DAP. Sementara untuk Perak, Kedah, dan Selangor kemungkinan besar akan berubah dengan dukungan terhadap Azmin yang kuat di sana.

"Dalam hal terjadi perubahan (Pemerintah Federal), perubahan pemerintah negara bagian di Kedah dan Perak tidak bisa dihindari dan Selangor kemungkinan akan berubah karena Azmin memiliki dukungan kuat," papar Azizuddin.

"Hanya Penang yang diharapkan aman karena mayoritas anggota dewan negara dikendalikan oleh DAP, karena negara bagian lainnya tergantung pada anggota dewan PKR yang akan mendukung Anwar atau Azmin," tambahnya.

Untuk saat ini pun, PH tidak bisa mengandalkan Partai Amanah Nasional (Amanah) karena tidak memiliki kursi yang lebih banyak dari DAP dan PKR.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya