Berita

Dato Sri Tahir dan Anies Baswedan/Net

Politik

Meski Kapal Jokowi Belum Karam, Dato Tahir Sudah Siap-siap Melompat Ke Sekoci Anies

SABTU, 22 FEBRUARI 2020 | 12:34 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Watak seorang pengusaha ingin bisnisnya selalu aman. Siapa pun penguasanya, usaha yang digeluti harus terus berkembang.

Demikian disampaikan Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima), Sya'roni, menanggapi bantuan bos Mayapada Group, Dato Sri Tahir kepada Gubernur DKI Kakarta, Anies Baswedan. Bantuan berupa gerobak dan booth untuk berjualan.

"Berbagai upaya akan dilakukan untuk menjadi orang terdekat penguasa," ujar Sya'roni kepada redaksi, Sabtu (22/2).

"Jejak Tahir bisa dilihat saat mendekati TNI, Polri, Jokowi, dan kini Anies. Semuanya lewat modus 'menyumbang'," sambung dia.

Saat Dato Tahir memutuskan melakukan pendekatan kepada Anies Baswedan, tampaknya ada sesuatu hal besar yang akan terjadi.

"Meskipun kapal Jokowi belum karam, tapi setidaknya Tahir sudah menyiapkan sekoci untuk siap-siap melompat," ujar Sya'roni menganalisa.

Kemungkinan lainnya, lanjut dia, ada kebijakan Presiden Jokowi yang akan merugikan bisnis anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.

"Lalu ada harapan ke Anies akan bisa menyelamatkan bisnisnya," sebut Sya'roni.

Ditambahkan Sya'roni, merapatnya Dato Tahir kepada Anies Baswedan secara politik bisa merugikan citra Anies sendiri. Kubu Anies selama ini dikenal sebagai kelompok Islam yang solid.

"Dengan merapatnya Tahir maka akan 'mencemarkan' kesolidan tersebut," ucapnya.

Apalagi, lanjut Sya'roni, Dato Tahir diidentikkan sebagai pengusaha naga sembilan yang selama ini menjadi salah satu sasaran kritik di kubu Jokowi.

"Maka dengan diterimanya Tahir oleh Anies akan menjadi sasaran kritik oleh pendukung Jokowi bahwa Anies tak ada beda dengan Jokowi. Sama-sama didukung pengusaha yang sama," pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya