Berita

Petugas polisi yang berusaha mengamankan lokas/Net

Dunia

Tolak Wilayahnya Jadi Tempat Karantina, Warga Novi Sanzhary-Ukraina Lempari Bus Evakuasi

JUMAT, 21 FEBRUARI 2020 | 12:16 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Wabah virus corona baru atau Covid-19 telah menciptakan ketakutan berlebih di masyarakat internasional.

Di Ukraina, ratusan penduduk Desa Novi Sanzhary, Poltava tengah berusaha untuk memblokade jalan menuju sanitarium yang akan dijadikan pemerintah sebagai tempat karantina warga yang baru dievakuasi dari China, Kamis pagi (20/2).

Kekacauan semakin tidak terkendali ketika menjelang malam, sebuah bus pengangkut 70 warga yang baru dievakuasi tiba. Penduduk setempat kemudian melempari bus tersebut dengan batu. Polisi yang berjaga lalu berusaha menenangkan warga namun bentrokan keras terjadi.


Dimuat The Guardian, bus akhirnya bisa sampai ke sanitarium setelah tertahan bentrokan selama berjam-jam. Kejadian itu lantas membuat jendela bus hancur.

Aksi yang dilakukan warga setempat dipicu oleh ketakutan terinfeksi. Padahal pemerintah telah mengatakan semua warga yang dievakuasi telah dicek dua kali sebelum dapat diizinkan pulang.

Kendati begitu, warga tetap memblokade jalan dengan membakar ban. Beberapa di antaranya juga tampak mabuk. Ratusan polisi huru hara pun langsung mengamankan lokasi.

"Apakah tidak ada tempat lain di Ukraina yang dapat menampung 50 orang, yang terletak di desa-desa terpencil atau di daerah-daerah yang jauh di mana tidak ada ancaman terhadap populasi?" tanya seorang warga bernama Yuriy Dzyubenko.

Dari teriakan ketika bentrokan terjadi, seorang warga mengatakan para pengungsi harus ditempatkan di Chernobyl, di mana bencana nuklir terburuk di dunia terjadi pada 1986.

Atas kejadian ini pula, sembilan polisi dan seorang warga dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu lebih dari 10 pengunjuk rasa ditahan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya