Berita

Syahganda Nainggolan/RMOL

Politik

Soal Virus Corona, Pengamat: Jokowi Kalah Radikal Dari Presiden Kamboja

JUMAT, 21 FEBRUARI 2020 | 06:39 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Mewabahnya virus corona (Covid-19) dari China ke banyak negara dunia tidak mampu diatasi secara cepat oleh pemerintah Indonesia, baik sejak awal kemunculannya ataupun hingga hari ini.

Hal itu diindikasikan oleh pengamat ilmu sosial dari Universitas Indonesia, Syahganda Nainggolan, sebagai sikap tidak tegas yang diperlihatkan pemerintah terhadap rezim komunis China.

"Terlalu menjadi underbow RRC. Dia (pemerintah) ini begitu loyal dan tidak mau menunjukan kepada Xin Jinping (Presiden China) tentang kekhawatiran Indonesia, sehingga ditutupi sampai sekian lama," kata Syahganda Nainggolan, dalam sebuah diskusi dibilangan Jakarta Selatan, Kamis (20/2).

Padahal jika mau dibandingkan persoalan loyalitas, pemerintah RI masih kalah dengan pemerintah Kamboja, kata Syahganda Nainggolan.

Ia mengatakan, saat pertama kali virus corona merebak ke banyak negara di seluruh dunia, Presiden Kamboja Hun Sen langsung memeberikan dukungan moral kepada rezim komunis China.

Salah satu bentuk dukungan Hun Sen adalah tidak meminta warga negaranya, baik mahasiswa ataupun pekerja imigrannya, untuk dipulangkan ke Kamboja.

"Ini sebenernya Jokowi kalah sedikit dibanding Hun Sen, dia lebih radikal lagi. Pada saat Wuhan meledak, virus itu outbreak (menyebar keluar), dan kemudian China menuju tutup (aksesnya)," terang Syahganda Nainggolan.

"Hun Sen langsung datang kesana, ketemu, cium tangan Xin Jinping, terus dia bilang; jangan kan ke Beijing, izin kan saya ke Wuhan. Dan buktinya sampai sekarang, studen Kamboja tidak pulang dari Wuhan," sambungnya.

Berbeda dengan Indonesia, yang mengeluarkan dan menerapkan sejumlah kebijakan yang membuat China marah, lanjut Syahganda Nainggolan.

Diantaranya adalah, menarik ratusan WNI dari Provinsi Hubei, menutup akses transportasi, hingga penyetopan ekspor impor barang China-Indonesia.

"Inilah misteri orang-orang yang masuk dalam network OBOR (On Belt One Road) ini. Nah, Indonesia masuk kesana," pungkas Syahganda Nainggolan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Zita Anjani Masuk Pertimbangan PAN Maju Pilkada Jakarta

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Muhidin dan Hasnur Mantap Maju Pilkada Kalsel dengan Restu Haji Isam

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Selain Hapus Bayang-bayang Jokowi, Prabowo Lebih Untung Jika Bertemu Megawati

Selasa, 23 April 2024 | 17:51

283 Mayat Ditemukan Membusuk di RS Nasser Gaza

Selasa, 23 April 2024 | 17:38

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Kosgoro 1957: Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Berdasar

Selasa, 23 April 2024 | 17:36

Hari Nelayan, MIND ID Dukung Masyarakat Pesisir Tingkatkan Perekonomian

Selasa, 23 April 2024 | 17:20

3 Faktor yang Bikin Golkar Kota Bogor Dilirik Banyak Calon Wali Kota

Selasa, 23 April 2024 | 17:19

Begini Respons Gibran Dianggap Bukan Kader PDIP Lagi

Selasa, 23 April 2024 | 16:57

Senjata Baru Iran Diklaim Mampu Hancurkan Jet Siluman AS

Selasa, 23 April 2024 | 16:54

Pascaputusan MK, Semua Elemen Bangsa Harus Kembali Bergandengan Tangan

Selasa, 23 April 2024 | 16:37

Selengkapnya