Berita

Komisi I DPR RI Fraksi Nasdem Willy Aditya/Net

Politik

Kontroversi RUU Omnibus Law Ciptaker, Komisi I: Komunikasi Pemerintah dan Publik Masih Ada Kendala

KAMIS, 20 FEBRUARI 2020 | 10:35 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kontroversi isi draf Rancangan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja Pasal 170 tentang peraturan pemerintah bisa membatalkan undang-undang tak terbendung di kalangan masyarakat terutama akademisi.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Nasdem, Willy Aditya, menyampaikan dalam penyusunan draf RUU Omnibus Law Cipta Kerja pemerintah telah melibatkan sejumlah pihak, seperti pers, NGO, praktisi, dan akademisi.

“Harapannya, pemeriksaan yang dilakukan teman-teman juga masuk pada substansti-subtansi yang begitu banyak di Omnibus Law ini,” ujar Willy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/2).

Pihaknya meminta agar masyarakat tidak hanya terfokus mengkritisi Pasal 170 saja, melainkan isu lain di dalam draf RUU Omnibus Law yang berkaitan dengan kemaslahatan banyak pihak akan hal ini.

“Jadi, selain pasal 170, bisa mulai masuk seperti teman-teman serikat pekerja yang fokus pada isu perburuhan, teman-teman yang fokus di bidang lingkungan juga memberi catatan di bidang lingkungan dan seterusnya,” ujarnya.

Iklim check and balances yang terjadi saat ini sangat terbuka dan tidak lagi terbatas, lanjut Willy. Bukan hanya DPR yang akan terlibat dalam pembahasan UU. Masyarakat juga sangat terbuka kesempatan untuk terlibat.

“Dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Badan Legislasi dan Anggota Komisi I, saya adalah orang yang paling sering meminta teman-teman dari organisasi rakyat, NGO, dan lembaga sejenis lainnya, untuk menjadi pihak yang didengarkan kepentingannya di dalam pembahasan RUU,” urainya.

“Begitu juga di Komisi. Saya mau hubungan ini kita kembangkan secara konstruktif. Ayo, siapa pun yang merasa berkepentingan terhadap suatu isu  di dalam RUU ikut bicara,” tambahnya.

Willy meminta pemerintah mengakui adanya kesalahan dalam penyusunan draf RUU Omnibus Law Ciptaker ini dan berkomunikasi secara baik dengan masyarakat.

“Pemerintah harus mengakui kalau saat ini komunikasi publik yang dilakukan pemerintah seperti dalam RUU Omnibus Cipta Kerja masih ada kendala dan sedikit masalah. Sama-sama kita perbaiki. Saya rasa pemerintah juga terbuka untuk itu. Saya pernah sampaikan juga, tawaran RUU Omnibus Cipta Kerja ini harus solid dan komunikasi harus terbuka sehingga pembahasan bisa dilakukan komprehensif, efektif dan efisien,” tutupnya bijak.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya