Berita

Tim gabungan pemeriksa perlintasan keimigrasian/RMOL

Hukum

Gara-gara Server Tak Sinkron, 120 Ribu Lebih Orang Tak Terdeteksi Masuk Ke Indonesia

RABU, 19 FEBRUARI 2020 | 15:18 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tim gabungan pemeriksa perlintasan keimigrasian tersangka KPK Harun Masiku, menyebutkan ada lebih dari 120 ribu data perlintasan orang tak terdeteksi di server Pusat Data Keimigrasian (Pusdakim) Direktorat Jenderal Imigrasi. Hal ini disebabkan oleh tak sinkronnya server di Bandara Soekarno Hatta dengan server pusat Ditjen Imigrasi.

Hal itu disampaikan Kasi Penyidikan dan Penindakan Kominfo, Syofian Kurniawan. Sesuai hasil kerja tim gabungan itu, pihaknya mendapatkan adanya kesalahan dan ketidaksinkronan data dari Log Personal Computer (PC) konter Imigrasi Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta dengan server lokal ke server pusat di Direktorat Jenderal Imigrasi.

Keterlambatan pengiriman data ke pusat telah terjadi sejak 23 Desember 2019 hingga 10 Januari 2020. Sehingga, data tersangka Harun Masiku juga mengalami keterlambatan sampai ke server pusat.

Keterlambatan itu diakui Syofian diakibatkan adanya kesalahan konfigurasi URL pada saat melakukan upgrading Simkim V.1 ke Simkim V.2 pada 23 Desember 2019.

"Hal ini terjadi karena pihak vendor lupa dalam menyinkronkan ataupun menghubungkan data perlintasan pada PC konter Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta dengan server lokal dan seterusnya ke server di Pusdakim Ditjen Imigrasi," ucap Syofian Kurniawan saat konferensi pers di Gedung Administrasi Hukum Umum Ditjen Imigrasi, Rabu (19/2).

Dengan demikian, kata Syofian, sejak 23 Desember 2019 hingga 10 Januari 2020, sebanyak 120.661 data perlintasan orang dari Terminal 2F tidak terkirim ke server lokal dan server Pusdakim di Ditjen Imigrasi.

Namun, lanjut Syofian, pada 10 Januari 2020 pihak Ditjen Imigrasi telah melakukan proses perbaikan terhadap konfigurasi URL. Sehingga, data Harun Masiku akhirnya bisa terkirim ke server Pusdakim pada 19 Januari 2020.

"Hal ini karena proses sinkronisasi data perlintasan dilakukan secara bertahap," katanya.

Tak hanya itu, tim gabungan juga menemukan bahwa adanya kendala pada KITAS online di Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 17, 29, dan 30 Desember 2019.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya