Berita

Rosneft Trading/Net

Dunia

AS Sanksi Perusahaan Minyak Rusia, Menlu Lavrov: Strategi Kotor Dan Ilegal!

RABU, 19 FEBRUARI 2020 | 12:17 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Rusia geram dengan sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat terhadap perusahaan minyaknya, Rosneft Trading S.A..

Dalam sebuah pernyataan yang dimuat media Venezuela, Telesur, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sanksi yang diumumkan oleh Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS hanyalah upaya untuk mencapai hegemoni global.

"Posisi kita tentang sanksi sudah diketahui dengan baik. Rusia dengan tegas menolak pembatasan sepihak," ujar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov.

"Dengan itu, Amerika Serikat berupaya mencapai hegemoni global, dan mencoba membengkokkan dunia pada kehendaknya," lanjut Lavrov.

Bagi pemerintah Rusia, sanksi yang diberikan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump adalah strategi kotor dan ilegal. AS hanya menginginkan perusahaan-perusahaannya untung dengan persaingan yang licik terhadap produsen Rusia di pasar internasional.

Pada Selasa (18/2), OFAC mengumumkan sanksi terhadap Rosneft karena memperdagangkan dan mengangkut minyak dari Venezuela. Sanksi juga secara khusus diberikan kepada Dewan Pengawas Didier Casimiro. Bahkan, siapa pun yang melakukan bisnis dengan Rosneft akan diberikan sanksi.

Menurut Gedung Putih, sanksi diberlakukan karena Rosneft tidak melakukan pembatasan dimana lebih dari setengah minyak Venezuela diambil oleh perusahaan tersebut. Selain itu, alasan AS lainnya adalah untuk mencegah rezim Nicholas Maduro untuk menjarah aset minyak Venezuela.

Sanksi yang diberikan kepada Casimiro sendiri diputuskan karena pimpinan Rosneft tersebut dituduh telah mengadakan pertemuan dengan pejabat dari Petroleos de Venezuela (PDVSA) yang dalam beberapa hal merupakan kesempatan untuk memperkuat hubungan antara kedua perusahaan.

Selain perusahaan Rosneft, AS juga mengaku akan menerapkan lebih banyak sanksi kepada Venezuela.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya