Berita

PeneliW Wana Alamasyha (tengah)/RMOL

Hukum

ICW: Kasus Korupsi Bermodus Suap Paling Dominan Sepanjang Tahun 2019

SELASA, 18 FEBRUARI 2020 | 21:07 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat sepanjang 2019 tindak pidana korupsi dengan modus suap paling banyak ditangani oleh aparat penegak hukum.

Hal itu diketahui saat ICW memaparkan laporan Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2019 di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).

Peneliti ICW, Wanna Alamsyah mengatakan, tindak pidana korupsi bermodus suap menduduki urutan pertama dari 12 modus kasus korupsi lainnya.

"Suap merupakan modus yang paling dominan dilakukan oleh para tersangka korupsi," ucap Wana Alamsyah, Selasa (18/2).

Sepanjang 2019 kata Wana, sebanyak 51 tindak pidana korupsi bermodus suap dengan nilai Rp 169,5 miliar. Selain suap kata Wana, 11 modus pidana korupsi lainnya ialah mark up sebanyak 41 kasus, penyalahgunaan anggaran 39 kasus, penggelapan 35, penyalahgunaan wewenang 30, laporan fiktif 22, proyek fiktif 22, pungutan liar 11, pemerasan 7, pemotongan 5, mark down satu dan gratifikasi 7.

Dengan demikian, ICW kata Wana meminta kepada aparat penegak hukum yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan untuk lebih memprioritaskan penanganan pada kasus suap.

Selain itu, ICW pun juga meminta kepada pemerintah untuk dapat merumuskan sistem pencegahan korupsi.

"Pemerintah dan lembaga antikorupsi perlu merumuskan sistem pencegahan praktik suap dengan memperkuat sistem integritas badan publik, salah satunya melalui Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)," pungkas Wana.


Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya