Uni Eropa tampaknya bakal segera move on setelah 'bercerai' dengan Inggris yang memutuskan untuk Brexit.
Dalam rapat Komisi Uni Eropa (UE) di Brussel, Belgia, pada Minggu (16/2), para pemimpin Dewan Eropa menyatakan keinginan mereka untuk lebih dekat dengan negara-negara di kawasan Balkan.
"Saya pikir ini adalah kepentingan geostrategis kita bersama agar Balkan Barat memiliki (hubungan) yang sedekat mungkin dengan Uni Eropa," ujar Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dilansir
Radio Free Europe.Hal yang kurang lebih serupa juga diungkapkan oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel. Dia berharap, pada pertemuan puncak di Zagreb, Kroasia pada Mei nanti, Uni Eropa dan enam pemimpin negara di Balkan Barat dapat melakukan diskusi yang jujur, intens, dan terbuka.
Negara-negara di Balkan Barat yang dimaksud Uni Eropa adalah Albania dan negara-negara pecahan Yugoslavia. Pada Oktober tahun lalu, Uni Eropa sendiri telah menunda keanggotaan Albania dan Makedonia Utara.
Kendati begitu, Uni Eropa mengaku akan mengkalibrasi ulang indikator keanggotaan. Mengingat Von der Leyen sendiri mengatakan ada prospek yang kredibel bagi negara-negara Balkan untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Komisi Eropa juga akan memberikan laporan mengenai prospek hubungan dengan negara-negara kandidat. Seperti Albania, Bosnia dan Herzegovina, Kosovo, Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia.
"Kami akan bekerja hari ini dan besok untuk (KTT) Dewan Eropa berikutnya, guna membuka pintu perspektif Eropa terhadap negara-negara Balkan," kata Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell.