Berita

Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Didik Mukrianto/Net

Politik

Pesimis Dengan Panja, Demokrat: Jiwasraya Ini Kejahatan Kerah Putih

JUMAT, 14 FEBRUARI 2020 | 15:31 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pembentukan panitia kerja (Panja) kasus Jiwasraya yang kini dibentuk Komisi III, Komisi VI, dan Komisi XI DPR RI dinilai tak efektif.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat, Didik Mukrianto bahkan menilai pembentukan panja yang dianggap pemerintah lebih efektif dibanding Pansus Jiwasraya sebatas penilaian subyektif.

“Kenapa? Karena pemerintah punya kepentingan. Kalau melihat kepentingan DPR sebagai wakil rakyat, adanya tiga panja tidak terlalu efektif (karena) satu objek bahkan digelar bersifat tertutup," kata Didik Mukrianto di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (14/2).

Panja tertutup itu disayangkan Didik, lantaran banyak masyarakat yang menanti perkembangan kasus dugaan megakorupsi tersebut dibuka secara umum.

“Kalau kemudian panja ini sifatnya tertutup karena memang ada hubungannya dengan alasan penyidikan, ini tidak sesuai dengan keinginan kita,” paparnya.

Di sisi lain, ia menyadari bahwa langkah hukum yang dilakukan DPR RI melalui panja memiliki jangkauan yang terbatas, yakni hanya seputar legal action terhadap undang-undang dan tidak bisa menjangkau oknum-oknum yang berlindung di belakang Jiwasraya.

“Kalau saya bilang, Jiwasraya ini adalah white collar crime (kejahatan kerah putih),” tandasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya