Berita

Natalius Pigai/Net

Politik

Unggah Ulang Meme Captain America, Natalius Pigai: Hasto Batasi Hak Politik Saya

KAMIS, 13 FEBRUARI 2020 | 21:45 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sebuah meme superhero Captain America berwajah seorang aktivis HAM, Natalius Pigai disertai narasi dukungan referendum Papua diunggah oleh Pigai di akun Twitternya.

Dalam unggahan tersebut, Pigai juga menyebutkan nama Hasto Kristiyanto yang dinilai telah menudingnya sebagai seorang sparatis.

"Hasto Kristiyanto yang terhormat, saya hanya anak seorang Pamong Praja benteng NKRI di wilayah konflik & pembela orang-orang lemah, bukan maling pengkhianat NKRI, tetapi tidak marah jika anda tuduh saya SEPARATIS untuk batasi batasi saya jadi Gubernur seperti meme ini," bunyi kutipan yang ditulis Pugai, Kamis (3/2).

Saat dikonformasi, mantan Komisioner Komnas HAM ini menyebut bahwa meme tersebut bukan dibuat dirinya, melainkan pihak-pihak yang sengaja ingin menyudutkannya.

Diceritakan, ia memang memiliki sejarah konflik dengan Sekjen Hasto dan PDIP. Meme tersebut pun sempat beredar pada medio 2017-2018 yang diduga untuk mendiskreditkannya.

"Meme itu bukan saya yang buat. Tapi saya duga ini orang-orang di belakang Hasto. Saya kan memang kritik Hasto dulu saat menangisi Azwar Anas mundur.  Itu kan saya nulis artikel khusus, judulnya 'politik melodrama PDIP di panggung sandiwara'," kata Natalius Pigai dikonfirmasi Kantor Berita Politik RMOL.

Hal lain yang menjadi konflik dirinya dengan PDIP yakni soal Megawati yang tidak mau tentara jadi gubernur Sumatera Utara. Kemudian janjinya kepada Gerindra untuk membuat suara Jokowi di Papua lemah jika didukung sebagai Gubernur Papua.

Untuk saat ini, ia memang mengaku tengah tertarik untu ikut kontestasi Pilkada 2020 di Papua. Sebab berdasarkan analisanya, hanya dirinya yang mampu menandingi kepopuleran Gubernur Papua saat ini, yakni Lukas Enembe.

Namun sebagai partai penguasa, PDIP ia duga telah membatasi hak politiknya.

"Hasto Kristiyanto batasi hak politik saya jadi Gubernur Papua dengan tuduh saya separatis untuk yakinkan tokoh-tokoh politik Jakarta, modus-modus yang selama ini dipakai mereka untuk alienasi umat Islam, dituduh anti-Pancasila dan kilafah atau orang Aceh dituduh GAM," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya