Berita

Amien Rais masih belum hadir di Kongres PAN di Kendar/Net

Politik

Kondisi PAN Tengah Panas, Pengamat: Amien Rais Sudah Tahu Dan Paham

SELASA, 11 FEBRUARI 2020 | 10:56 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pelaksanaan Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) yang berlangsung panas sejak Senin malam (10/2) pasti tak lepas dari pantauan pendiri sekaigus Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais. Bisa jadi itu lah alasan dirinya tak kunjung hadir dalam perhelatan akbar PAN tersebut hingga hari ini.

Kabar yang beredar, ketidakhadiran Amien Rais dipicu oleh ketidakpercayaannya terhadap panitia penyelenggara Kongres V PAN. Di mana, para panitia diduduki oleh mayoritas pendukung calon ketua umum (Caketum) petahana Zulkifli Hasan.

Padahal, terdapat tiga kader unggulan lainnya yang telah resmi mendaftar sebagai Caketum. Yaitu Mulfachri Harahap, Dradjad Wibowo, dan Asman Abnur.

Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai kondisi ini memperlihatkan suhu politik PAN sedang memuncak.

"Kondisi PAN sangat panas. Karena Zulhas maju lagi dan itu bertabrakan dengan keinginan AR (Amien Rais), yakni Ketum PAN dijabat satu periode atau harus melakukan regenerasi," kata Ujang Komarudin saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/2).

Ujang pun memandang sikap Amien Rais yang tidak hadir hingga hari ini sebagai sebuah penolakan pelaksanaan Kongres V PAN tahun ini.

"AR (Amien Rais) sepertinya sudah tahu dan paham, bahwa Zulhas mengkondisikan Kongres PAN untuk terpilih lagi," lanjut Ujang Komarudin.

Justru semestinya, klaim Mulfachri Harahap bisa menjadi alasan Amien Rais untuk ikut terlibat di dalam Kongres V PAN kali ini. Dengan begitu, secara otomatis tokoh reformasi itu bisa membuka ruang demokrasi yang lebih sehat di internal partai berlambang matahari ini.

"Mulfachri yang dapat dukungan AR itu bagus. Dan dalam teorinya yang didukung AR akan menang. Namun jika kongresnya dan kepanitiannya benar-benar sudah dikondisikan oleh Zulhas dan kelompoknya, maka yang akan unggul ya Zulhas," ucap Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.

"Tapi itu lah politik, apa pun bisa terjadi," demikian Ujang Komarudin.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya