Berita

Ali Mochtar Ngabalin/RMOL

Politik

Di Mata Ali Ngabalin, Terowongan Istiqlal-Katedral Visi Hebat Yang Harus Diapresiasi

MINGGU, 09 FEBRUARI 2020 | 22:45 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rencana Presiden Joko Widodo akan membangun terowongan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral harus disikapi dengan baik dan optimis.

Begitu kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin kepada Kantor Berita Politik RMOL saat bertemu di Upnormal Coffee, Wahid Hasyim, Jakarta Selatan, Minggu (9/2).

Menurut Ngabalin, rencana Presiden Jokowi yang dianggap untuk kepentingan dan kemaslahatan kehidupan toleransi harus diberikan apresiasi.

"Semua yang menjadi pertimbangan pemerintah, semua yang mungkin mendatangkan agenda terbaik untuk kepentingan kemaslahatan kehidupan toleransi harus diberikan apresiasi," ujarnya.

Ngabalin melanjutkan, masyarakat harus tetap optimis terhadap rencana Presiden Jokowi yang bertujuan baik tersebut, meskipun masih banyak hal lain yang lebih penting. Ngabalin meminta doa agar semua rencana baik akan berjalan dengan baik.

"Ada hal-hal lain yang belum dilaksanakan, ada hal-hal lain yang akan dilaksanakan (harus) diiringi dengan doa. Jangan pernah ada orang memberikan penilaian bahwa hal ini masih belum ini kok tiba-tiba bikin lorong ini. Itu namanya orang pesimis," jelas Ngabalin.

Karena kata Ngabalin, rencana Presiden Jokowi akan membangun terowongan silaturahmi tersebut merupakan suatu bentuk niat baik negara yang harus didukung.

"Itu visi hebat, bahwa yang lain-lain akan menyusul tenang saja. Tapi agenda ini agenda penting, sepanjang sejarah baru pernah terjadi di RI, hebat lah," katanya.

Sehingga, Ngabalin berharap masyarakat Indonesia harus tetap optimis dengan niat baik tersebut. Bahkan, Ngabalin mengklaim rencana tersebut harus dilakukan agar silaturahmi terus berjalan dengan baik.

"Coba lihat kalau dia membangun silaturahmi di atas jalan dan di bawah jalan semua bisa dilakukan," pungkasnya.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Polri Gandeng INASSOC Sosialisasikan Aturan Penggunaan Airsoft Gun

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:34

Wamenkop Ferry Juliantono Ingin Gapoktan Naik Kelas

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:33

Kontrol Sipil ke Militer Harus Objektif, Jangan Pragmatis

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:23

Warga Jakarta Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12

Hasto Siap Sampaikan Eksepsi Pekan Depan

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:51

Sidang Perdana Duterte di ICC, Momen Bersejarah bagi Keadilan Internasional

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:30

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:23

Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik dari Rp71 Triliun Jadi Rp171 Triliun

Jumat, 14 Maret 2025 | 14:17

Pengamat: Bagaimana Mungkin Seorang Teddy Dilantik jadi Seskab?

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:59

Korsleting Baterai Jadi Penyebab Kebakaran Air Busan

Jumat, 14 Maret 2025 | 13:54

Selengkapnya