Berita

Permintaan Masker Kian Tinggi/Net

Dunia

Demi Cegah Virus Corona Vietnam Hapus Pajak Bahan Baku dan Impor Masker

SABTU, 08 FEBRUARI 2020 | 06:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi membantu pencegahan penularan virus corona, pemerintah Vietnam akan membebaskan pajak untuk bahan baku masker kesehatan dan impor, di tengah mendesaknya permintaan.
 
Wakil Perdana Menteri Vuong Dinh Hue mengatakan kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong perusahaan domestik meningkatkan kapasitas produksi masker. Dengan insentif, lanjutnya, pasokan masker akan tercukupi, dan harga terkendali.

"Pemerintah mendukung bisnis produksi masker dengan membebaskan pajak impor masker, dan bahan yang digunakan untuk memproduksinya," katanya di Vietnam, Jumat (7/2), dalam keterangan resminya yang dikutip dari Vietnamnews.


Kebijakan pembebasan pajak untuk produksi dan impor masker telah dibicarakan dengan Kementerian Keuangan. Kebijakan ini juga akan berdampak pada turunnya pendapatan negara yang bisa mencapai Rp235 miliar hingga Rp294 miliar.

Hue menyatakan, negara telah berkomitmen untuk upaya penyebaran virus corona, sehingga berkurangnya pendapatan dari pajak ini tidak terlalu dipikirkan.

Wabah virus corona telah membuat permintaan masker begitu tinggi. Beberapa negara lain juga mengalami hal yang sama.

Hue berharap pabrik-pabrik  tekstil di Vietnam bisa meningkatkan produksi mereka sehingga bisa mencukupi kebutuhan. Apalagi negara juga akan mengeluarkan kebijakan bebas pajak.
Otoritas Vietnam bekerja sama dengan beberapa pabrik tekstil guna memenuhi kebutuhan masker kesehatan ini.

Nguyen Van Thoi, pemimpin pabrik tekstil TNG Investment, yang beroperasi di Thai  Bin, mengatakan bahwa pihaknya turut membantu  pencegahan penyebaran virus corona dan  memobilisasi segalanya termasuk sumber daya manusia dan material.

“Kami melakukan apa pun yang dapat membantu pencegahan penyebaran . kami telah memobilisasi kain yang diperlukan untuk membuat salah satu produk baju kami untuk membuat masker wajah,’ ujarnya mengutip dari siaran televisi CNN International.

“Saat ini kami membuat lebih dari dua juta masker wajah. Kami telah berhenti memproduksi beberapa produk ekspor untuk membuat masker wajah guna memenuhi permintaan masyarakat, bekerja sama dengan otoritas, sehingga harga masker di pasar bisa tetap stabil,” kata Thoi.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya