Berita

Joko Widodo dan Sri Mulyani/Net

Publika

Ugal-ugalan Jokowi Menurut Sri Mulyani, Haruskah Rakyat Menikmatinya?

JUMAT, 07 FEBRUARI 2020 | 11:31 WIB | OLEH:

DALAM perspektif Presiden Jokowi, Sri Mulyani harusnya dipecatnya karena membocorkan keugal-ugalannya dalam menyusun rencana kerjanya sebagai presiden.

Dalam perspektif DPR RI, jelas Presiden Jokowi harus dipanggil untuk menjelaskan ugal-ugalan ini maksudnya apa.

Dalam persepektif Sri Mulyani, kalau dia tak setuju, harusnya dia segera mundur karena atasannya ugal-ugalan program kerjanya. Bukannya dia malah menikmati sakit perut berfasilitas menteri.


Dalam penjelasan 100 hari kerja, Jokowi menyatakan penilaian kinerja pemerintah tetap dilakukan dari hasil kinerja menteri.

Persoalannya rakyat itu dalam pemilu memilih Presiden, bukan menteri. Persoalannya tugas DPR adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah. Yang dimaksud Pemerintah dalam hal ini adalah Presiden.

DPR itu mitra kerja Presiden, bukan mitra kerja menteri. DPR bersedia RDP dengan Menteri karena DPR tidak boleh dan tidak seharusnya dalam posisi terus-menerus "mengganggu" jam kerja presiden yang cukup padat. Sehingga untuk hal-hal rutin, DPR cukup berdialog dengan menteri.

Namun untuk hal-hal yang genting, yang menjadi perhatian sangat tinggi bagi publik, atau yang menyangkut kedaulatan nasional, harusnya RDP DPR itu dengan Presiden. Tentu saja presiden boleh membawa serta semua menterinya dalam RDP.

Jika Presiden Jokowi tidak mau dinilai kinerjanya karena berdalih menterinya yang tak beres, dimakzulkan saja. Karena menteri-menteri itu pembantu presiden, bukan presiden.

Bukan urusan DPR untuk memecat menteri yang tidak becus kinerjanya. DPR fokus kepada kinerja presiden, karena itulah amanat rakyat kepada DPR.

Jika presiden menyalahkan menteri atas kinerja buruknya, silahkan saja menteri terkait dipecat. Tapi tetap tugas presiden untuk membenahi kinerja yang bermasalah.

Jadi jangan lagi rakyat mendengar dagelan menteri sakit perut karena program presiden yang ugal-ugalan. Rakyat bersedia menghadiri pemilu nasional dan memilih presiden itu karena ingin nasibnya lebih sejahtera. Bukan jadi lebih sengsara dan menderita.

Rakyat tidak pantas mendapat program asal-asalan dari presiden. Bukan itu isi amanat Pancasila dan UUD NKRI.

Penulis adalah pengamat dari Strategi Indonesia.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya