Berita

KPK jangan sampai tebang pilih/RMOL

Politik

Agar Tak Dianggap Tebang Pilih, KPK Juga Harus Periksa Mulfachri Harahap

JUMAT, 07 FEBRUARI 2020 | 10:02 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah kepemimpinan Firli Bahuri harus bisa membuktikan kepada masyarakat tidak melakukan tebang pilih dalam setiap kasus korupsi yang ditangani.

Dugaan ada upaya tebang pilih ini mencuat usai pemanggilan kembali Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. Pasalnya, pemanggilan Zulkifli Hasan ini terkait dengan kasus lama yang kembali dibuka KPK.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Demokrasi (Prodem), Satyo Purwanto mengatakan, dibukanya kembali kasus lama dengan memeriksa Ketum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas sebagai saksi memicu berbagai dugaan.


Pasalnya, pemanggilan ini dilakukan hanya beberapa hari menjelang dilaksanakannya Kongres PAN V di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Mungkin karena bertepatan menjelang kongres saja, karena sebelumnya kan mereka sudah panggil Zulhas. Tapi memang jadi seperti 'diatur' pemanggilan kali ini, karena beberapa hari lagi mereka (PAN) akan kongres dan Zulhas kembali mencalonkan diri," ucap Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (7/2).

Nah, agar KPK tidak dianggap tebang pilih, ada baiknya lembaga antirasuah ini juga mengusut dugaan korupsi lainnya yang yang terkait dengan kandidat Caketum PAN lainnya.

Caketum PAN yang dimaksud Satyo ialah Mulfachri Harahap. Pada Februari 2019 lalu, Mulfachri Harahap juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Kebumen yang menjerat Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan kala itu.

Kala itu, Mulfachri Harahap diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Ketua Fraksi PAN di DPR RI.

"KPK periode kali ini harus bisa membuktikan mereka tidak tebang pilih dalam pemberantasan korupsi juga mesti bisa menjawab keraguan sebagian masyarakat bahwa KPK pimpinan Firli cs ini tidak kendor dalam pemberantasan korupsi. Maka bila ada dugaan korupsi dari calon kandidat lain mesti diusut juga," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya