Berita

China Southern Airlines istirahatkan karyawan tanpa gaji/Net

Dunia

China Diisolasi, Maskapai Penerbangan Cutikan Karyawan Tanpa Gaji

KAMIS, 06 FEBRUARI 2020 | 13:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik yang dipicu Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China telah membuat banyak pihak kalut. Pada akhirnya banyak negara yang mengisolasi China.

Salah satu pihak yang merasakan dampak langsung dari lockdown (penguncian) yang dilakukan oleh berbagai negara terhadap China tidak lain adalah maskapai penerbangan.

Akibat dari penguncian ini, beberapa maskapai memutuskan untuk meliburkan karyawan mereka, termasuk pilot dan crew pesawat. Namun, di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil, keputusan itu tidak diiringi dengan pembayaran upah.


Maskapai yang memberlakukan 'cuti di luar tanggungan' adalah China Southern Airlines. Dari rekaman suara yang didapatkan Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu (5/2), terungkap bahwa semua pilot asing yang bekerja di China Southern dinonaktifkan hingga adanya pengumuman pencabutan larangan penerbangan ke China.

Pemberitahuan tersebut disampaikan pihak maskapai melalui email, sembari mengungkapkan bahwa para pilot tersebut tidak akan mendapatkan gaji mulai Januari.

"Pengumuman China South Airlines itu betul. Saya mendapatkan konfirmasi dari dua sumber berbeda. Dalam email yang mereka dapatkan dikatakan (nonaktif) secara efektif sejak 4 Februari. Mereka, semua pilot asing, diminta cuti tanpa dibayar," ujar seorang sumber enggan disebutkan identitasnya.

Selain China Southern, ada juga Cathay Pacific Airways. Dalam laporan Channel News Asia juga disebutkan bahwa maskapai yang berbasis di Hong Kong ini juga terpaksa meliburkan 27.000 karyawannya selama tiga pekan tanpa upah.

Menurut perusahaan, kondisi yang saat ini terjadi sama buruknya dengan krisis keuangan pada 2009.

Pandemik corona sendiri sudah menghantui China sejak akhir tahun lalu. Wabah ini sudah menyebar ke penjuru dunia, sehingga beberapa negara kemudian menghentikan layanan penerbangan dari dan ke China.

Salah satunya Indonesia, yang mulai memberlakukan aturan tersebut per Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB. Hal ini juga dilakukan Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, hingga Singapura.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya