Rilis hasil survei PPIM UIN Jakarta/RMOL
Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menggelar survei lengkap tentang pandangan anggota
DPR RI terhadap peran negara dalam pendidikan agama di Indonesia.
Salah
satu hasil surveinya menunjukkan bahwa dari sekian banyak kader partai
politik (parpol), terdapat dua partai yang memiliki kecenderungan paling
tinggi memikirkan persoalan penting tidaknya pendidikan agama.
Peneliti
PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sirojuddin Arif mengungkapkan
bahwa anggota DPR dari PKS lebih banyak yang menyatakan tidak ada
persoalan serius pada kebangsaan dan pendidikan agama di Indonesia
ketimbang anggota DPR dari PDI Perjuangan.
"Dibandingkan dengan
responden dari PKS, responden dari PDIP memiliki kecenderungan yang
lebih besar untuk menyatakan bahwa ada persoalan serius terkait dengan
kebangsaan dan keragaman dalam kurikulum pendidikan agama," tutur
Sirojuddin Arif saat menjelaskan hasil surveinya di Hotel Century Park,
Senayan, Jakarta, Selasa (5/2).
Sirojuddin Arif menambahkan,
latar belakang digelarnya survei ini antara lain akibat meningkatnya
intoleransi hingga menyasar institusi pendidikan di Indonesia. DPR
selaku lembaga legislatif dinilai memiliki peran penting menyikapi
fenomena tersebut.
"Ada dua pertanyaan yang menjadi fokus
penelitian kami. Pertama, naiknya sikap intoleran, ekslusif secara
keagamaan itu muncul di sebagian kalangan bahkan sampai dengan sekolah.
Kedua, kami ingin melihat wakil rakyat kita melihat peran negara dalam
pendidikan agama," demikian Sirojuddin Arif.
Survei ini digelar
pada Oktober-Desember 2019 dengan responden 375 anggota DPR RI periode
2019-2024 dari 575 orang anggota DPR secara keseluruhan. Dengan respons
rate sebesar 68,1 persen dan
spot check 100 persen
dari data yang didapatkan.