Berita

Harry Patria bersama sang ayah/Net

Politik

Harry Patria, Pria Asal Medan Lulusan Terbaik Dan Tercepat Doktor Ilmu Manajemen UI

SENIN, 03 FEBRUARI 2020 | 16:36 WIB

Merantau membuat seseorang paham makna hidup dan kerasnya hidup yang sesungguhnya. Terutama di tanah rantau, ada dunia luar yang lebih mengasyikan atau bahkan tantangan yang siap untuk diarungi.

Penggalan kalimat inilah yang membuat Harry Patria (34), salah satu anak Kota Medan, Sumatera Uatara yang menaklukan terjalnya hidup.

Yudisium pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) pada 27 Januari 2020, menempatkan Harry Patria sebagai doktor dengan peraih indeks komulatif (IPK) tertinggi sekaligus doktor dengan studi tercepat yaitu 3 tahun.  


Pembuktian yang dilakukan Harry Patria ini dilatarbelakangi oleh pemahamannya bahwa "Persistence is what makes imposibble possible" atau sikap persisten yang mampu merubah yang tidak mungkin menjadi terwujud.

Selain itu pengaruh keluarga, khususnya orang tua dengan didikan yang disiplin serta lingkungan masa kecil di Medan yang keras, memicu dia untuk terus menjadi pribadi yang disiplin dan tangguh.

Patria sapaan akrab Harry Patria, mengungkapkan jika dirinya terinspirasi dari para pakar manajemen stratejik dunia dalam proses pengambilan keputusan yaitu Prof. Kathleen M. Eisenhardt dari Stanford University, pakar psikologi dan peraih nobel ekonomi pada 2002 Prof. Daniel Kahneman dari Princeton University, peraih nobel ekonomi 2017 Prof. Richard Thaler dari University of Chicago. Dia meriset bagaimana manajemen dan tim proyek mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan proyek.

Dari perbedaan dalam pengambilan keputusan tersebut, putra dari Dr. OK. Henry, MSi ini pun merumuskan tipologi proses pengambilan keputusan dalam kasus inisiasi proyek dimana jalur yang paling berpengaruh adalah keberagaman tim proyek yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara politik, melalui negosiasi, lobby, pengendalian agenda rapat.

Sementara jalur lain yang berpengaruh adalah pengambilan keputusan secara rationalitas prosedur dan intuitif melalui data dan informasi serta pengalaman dan dugaan para ahli.

Publikasi Scopus di Jurnal Bergengsi di Asia dengan Semantic Analytics 1.218 Artikel Scopus

Pria kelahiran Medan 19 September 1985 ini juga menceritakan sebelum mengumpulkan data dari responden, dia telah menstudi 1.218 artikel Scopus tentang pengambilan keputusan selama 48 tahun dari tahun 1971 sampai dengan 2018.

Peraih beasiswa doktor Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan ini, berhasil mempublikasikan paper di jurnal bergensi di Asia yaitu Asian Journal of Business and Accounting (AJBA) pada bulan Desember 2019 dengan judul Intellectual Structure and Scientific Evolution of Strategic Decision in the Field of Business and Management (1971 to 2018).

Sebagai data analytics expert, Patria mendalami cara pengolahan data dengan software komputasional modern dan coding untuk memvisualisasikan ribuan bahkan jutaan data sehingga menemukan insights yang dapat digunakan untuk menelusuri evolusi pengambilan keputusan.

Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 3 cluster utama dalam proses evolusi pengambilan keputusan yaitu rationalitas, intuisi dan politik dimana politik cenderung digunakan dalam konteks pengambilan keputusan yang negatif, dalam arti mengguntungkan golongan tertentu dibanding kepentingan perusahaan.

Sebagai praktisi manajemen proyek, Patria menemukan fakta menarik bahwa proyek yang diinisiasi oleh manajemen menengah (bottom up) memang menggunakan cara politis namun dalam konteks yang positif demi keberlanjutan perusahaan di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, Patria terpanggil untuk meriset bagaimana proses pengambilan keputusan pada proyek tersebut, khususnya bagaimana pimpinan proyek menyikapi keberagaman tim dan pengaruhnya terhadap proses pengambilan keputusan.

Dengan dukungan dan bimbingan dari promotor Sari Wahyuni PhD, pakar manajemen Universitas Indonesia sekaligus Presiden Indonesia Strategic Management Society (ISMS), dan Rr. Ratih D. Kusumastuti, PhD, Patria berhasil mempertahankan disertasi pada tanggal 15 Januari 2020 dan menjadi lulusan pertama dan satu-satunya di angkatannya yang mulai kuliah di semester 1 sejak Februari 2017.

Dengan pencapaian tersebut, Patria berhasil melanjutkan pencapaian sebelumnya sebagai Lulusan Terbaik dengan Predikat Cum Laude di program S2 Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus mendapatkan sejumlah penghargaan diantaranya Tesis Terbaik Ilmu Ekonomi 2015 dan The Best Paper pada konferensi internasional Economics & Finance Indonesia yang dimotori oleh LPEM UI dan Asian Development Bank (ADB).

Patria yang merupakan pengurus Alumni Ikatan Mahasiswa Muslim Medan (Al Immam) konsisten mendalami proses pengambilan keputusan di sektor migas Indonesia dengan paper berjudul Oil Exploration Economics: Empirical Evidences from Indonesia Geological Basins. The ADB Best Paper Award pada konferensi Economics & Finance Indonesia dan Tesis Terbaik Ilmu Ekonomi tahun 2015.

Prestasi sebelumnya: Lulus S2 dua kali dari Magister Teknik Kimia dan Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia dengan predikat cum laude dan lulusan tercepat.

Prestasi membanggakan diraih Harry, pemuda daerah asli Medan Tembung, Sumatera Utara. Berangkat dari sekolah pinggiran Medan yaitu di SMU Negeri 11 menjadi alasan Patria untuk berusaha lebih gigih baik sejak SMU demi menembus mimpi menjadi mahasiswa teknik ITB maupun saat ini demi menjadi ekonom dan data scientist terkemuka.

Orang tua dan temannya terkadang mengingatkan agar tidak terlalu berlebihan dalam belajar. Dengan doa, niat, dan kerja keras, Patria berhasil lulus melalui jalur reguler Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) di program favorit Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2003.

Setelah lulus, Patria langsung bekerja sebagai insinyur proses di perusahaan konsultan perminyakan untuk merancang desain teknik fasilitas migas baik di darat maupun di laut.

Sambil bekerja, Patria melanjutkan proses belajar di program S2 Teknik & Manajemen Gas Universitas Indonesia. Dengan riset pengolahan dan pemprosesan gas, Patria lulus pada tahun 2011.

Setelah lulus, Patria mengikuti seleksi dan diterima sebagai Senior Business Developer di Perusahaan Gas Negara (PGN) pada tahun yang sama. Selanjutnya pada tahun 2012, Patria lulus seleksi dan diterima sebagai Senior Analyst LNG & LPG di SKK Migas.

Sambil bekerja, lulusan terbaik SMU Negeri 11 Medan ini melanjutkan kembali proses belajar di program S2 Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia tahun 2013. Dengan persistensi dan disiplin yang tinggi, Patria berusaha untuk membagi waktu antara bekerja dan belajar sehingga lulus tercepat dengan predikat Cum Laude dan lulusan terbaik dengan sejumlah penghargaan di tahun 2015.

Di tahun tersebut, karirnya mulai menanjak ke level manajerial pada saat berpindah kerja ke salah satu Perusahaan Modal Asing yang bergerak dalam pembangkit listrik dan energi terbarukan dengan posisi Senior Manager Pengembangan Bisnis.

Sambil bekerja, Patria tetap terus belajar dengan menjadi asisten dosen Mikroekonomi untuk mahasiswa S2 Ilmu Ekonomi dan Magister Perencanaan Kebijakan Publik Universitas Indonesia sejak lulus tahun 2015 hingga sekarang.

Pada akhir 2015, Patria mengikuti seleksi beasiswa LPDP dan diterima sebagai awardee untuk program doktoral. Dengan alasan bahwa pengetahuan dan pengalaman merupakan dua hal yang harus diintegrasikan, Patria memilih untuk mendapatkan banyak pengetahuan melalui bangku kuliah sembari sembari tetap mendapatkan banyak pengalaman langsung di lapangan.

Pada akhir 2016, Patria diterima melalui proses seleksi mahasiswa doktoral di program S3 Ilmu Manajemen kekhususan Manajemen Stratejik. Dengan persistensi dan kedisiplinan tinggi, anak dari mantan Kepala Inspektorat Provinsi Sumatera Utara itu sudah terbiasa untuk membagi waktu antara belajar dan berkarya baik sebagai praktisi industri, konsultan, peneliti maupun pengajar.

Tidak jarang Patria hanya tidur dua jam saja dalam sehari bahkan pernah tidak tidur non-stop selama tiga hari. Rencana selanjutnya: menjalankan konsultan data, analytics & intelligence.

Pada awal 2017, Patria mulai mendalami data analytics yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Kemampuan pengolahan data baik secara deskriptif, diagnostik, prediktif maupun preskriptif merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh Data Scientist di era digitalisasi data dan bisnis saat ini.

Berkat kemampuan tersebut, Patria dipercaya untuk memimpin proyek digitalisasi data analytics di sejumlah perusahaan BUMN dan modal asing baik diantaranya dari sektor energi, mineral, keuangan, dan agribisnis.

Puncaknya Patria Meluncurkan Petrofin Business

Intelligence yang mendapat penghargaan sebagai The Best Innovation of The Year 2019 oleh Elnusa Tbk. Sebagai pimpinan departmen Corporate Strategy di salah satu perusahaan member Pertamina di bidang distribusi dan trading migas, Ia mendesain dari awal sampai akhir dashboard business intelligence dengan mengkombinasikan data statistik ekonomi, industri, demografi, bencana alam dan operasional dan keungan perusahaan dalam rangka mereformulasi strategi perusahaan dan competitive intelligence.
 
The Best Innovation of The Year dengan Inovasi Petrofin Business Intelligence oleh Elnusa Tbk. 2019

Chief Economist & Strategy di Indonesia Komoditas Indeks ini semakin mendalami advanced analytics khususnya predictive analytics menggunakan software diataranya Python, Tableau dan Power BI. Sejak awal Januari 2020, Patria fokus menjalankan konsultan data, analytics & intelligence dengan nama Patria & Co. dengan sejumlah proyek diantaranya dari sektor energi dan telekomunikasi.

Ke depan, Patria juga berencana untuk belajar kembali khususnya di Ilmu Komputer dengan kekhususan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) serta Machine Learning.

Tidak lupa, dia mengucapkan terima kasih kepada orang tua, sebagai sumber insiprasi yang telah mengantarkan seorang Harry Patria meraih mimpi-mimpinya. 

Saat ini, Patria menikmati dedikasinya sebagai Konsultan Data Analytics di sejumlah perusahaan BUMN dan multinasional. Dia teringat dengan pesan ayahnya dalam bahasa batak "sasittongna, molo dipahabisho jatah gagalmu, olo dang olo ho ikkon hasea". Artinya, "sesungguhnya jika engkau menghabiskan jatah gagalmu, mau tidak mau kau akan berhasil".

Menurut ayah Patria, kata bijak ini sesungguhnya menjadi pengingat baginya, sebab hingga saat ini dirinya terus berusaha dan belajar sebisa mungkin untuk menjadi yang terbaik.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya