Berita

Penampakan Virus Corona/Net

Kesehatan

Jangan Abaikan Penyebaran Lewat Diare, Para Ahli Menemukan Virus Corona Ada Dalam Kotoran

SENIN, 03 FEBRUARI 2020 | 08:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Wabah virus corona disebutkan bisa menular antar manusia ke manusia. Tim medis dan otoritas kesehatan kerap mengingatkan untuk menggunakan masker, mencuci tangan, dan hindari kontak langsung dengan orang dengan suspect virus corona.

Perhatian para dokter terkait penyebaran virus corona terpusat pada sampel pernapasan dari kasus-kasus pneumonia. Belakangan, para ahli kemudian menyimpulkan hak yang tak boleh diabaikan adalah sumber penyebaran yang berasal dari diare.

Amerika Serikat mendeteksi penularan virus corona melalui kotoran. Bloomberg menyebutkan, Amerika telah melakukan penelitian terhadap kasus pertama di Amerika Serikat.

Penemuan ini tidak mengejutkan para ilmuwan yang telah mempelajari virus corona ataupun para dokter yang telah akrab dengan penyakit yang menyebabkan SARS ini. Sebab 20 persen penderita SARS mengalami diare dan menjadi sumber meledaknya wabah SARS.

Virus corona pada kotoran Menurut Profesor Ilmu Kedokteran Hewan dan Biomedis di University of Minenesota, SARS dan virus corona Wuhan mengikat reseptor protein yang berbentuk sama di dalam tubuh dan ditunjukkan pada paru-paru serta usus.

Kondisi ini menjadikan organ tersebut target utama bagi kedua virus. Penemuan virus Wuhan, atau dikenal sebagai 2019-nCoV, ada di dalam materi kotoran dari seorang laki-laki berusia 35 tahun yang diperiksa di Providence Regional Medical Center Everett Washington.

Scott Lindquist, epidemiologis penyakit menular dari Departemen Kesehatan Washington, menyebut hal itu menarik untuk dikaji.

"Penemuan ini menarik," katanya.

Penemuan ini menambah pengetahuan tentang virus corona yang tengah mewabah. Sejauh ini, para peneliti belum tahu penyebab pasti dari penyebaran 2019-nCoV dari manusia satu ke manusia lainnya. Namun, diduga penyebabnya adalah melalui kontak dengan tetesan mengandung virus, yang dapat disebarkan melalui batuk dari orang yang terinfeksi dan ditularkan dengan tangan atau permukaan hingga objek lainnya.

Dokter beberapa kali melaporkan diare pada pasien 2019-nCoV ke rumah sakit Wuhan, termasuk anggota keluarga Shenzen yang terinfeksi di Wuhan dan yang terbaru, kasus pertama AS di negara bagian Washington. Pasien tersebut mengalami diare selama dua hari di mana sampel dinyatakan positif.

Namun, Scott mengungkapkan bahwa laboratorium di Washington tidak berusaha untuk menumbuhkan virus dari spesimen tersebut.

Penyelidikan lebih lanjut Virus yang ada di dalam kotoran biasanya telah ada selama fase akut dari sebuah infeksi. Hal tersebut terjadi sebelum pasien dibawa ke rumah sakit dan menunjukkan tanda-tanda komplikasi yang mengancam keselamatan.

"Fokus awal untuk deteksi kasus adalah pada pasien dengan pneumonia. Akan tetapi, sekarang kami memahami bahwa beberapa pasien dapat terkena gejala gastrointestinal," tulis Deputi Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Zijian Feng dan rekannya dalam sebuah laporan yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.

Menurut Profesor Kedokteran Klinis dari Australian National University Medical School di Canberra, bukti yang muncul tentang kasus diare yang mengandung virus pada kotoran tersebut memerlukan penyelidikan lebih lanjut. "Ini adalah sesuatu yang baru," kata Collignon mengutip  Bloomberg, Minggu (2/2).

"Kami mengira bahwa penyebabnya adalah tetesan atau cairan dari sistem pernapasan. Namun, dengan SARS, ada bukti kemungkinan lainnya. Kami akan tetap berpikir terbuka untuk adanya kemungkinan lain," ujarnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya