Berita

Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin/Net

Politik

Tak Dipungkiri, Obral Jabatan Hingga Lembek Menjaga Kedaulatan Jadi Catatan Minor Jokowi-Maruf

SENIN, 03 FEBRUARI 2020 | 04:13 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Melewati 100 hari kinerja pemerintahan periode 2019-2024, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin beserta Kabinet Indonesia Maju dinilai belum menunjukkan kekuatan di bidang penegakan hukum.

Menurut Pengajar Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Muhtar Said, ada beberapa catatan yang harus segera dibenahi Jokowi-Maruf ke depan. Meski diakui beberapa di antaranya sudah berjalan baik.

"Untuk catatan terkait hukum, pemerintah terlihat lemah terhadap isu-isu kedaulatan, yakni lembek terhadap kasus Natuna," kata Muhtar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/2).


Pemerintah seaka tak bisa berbuat banyak terhadap pelanggaran kapal China yang masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna yang beberapa waktu belakangan menjadi polemik.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah persoalan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di periode kedua, Presiden Jokowi belum menunjukkan komitmennya memperkuat lembaga antirasuah. Terlebih dengan adanya Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang banyak pihak dinilai melemahkan.

"Pemerintah bagus memilih Dewan Pengawas KPK, namun tidak berani memperkuat KPK," sambungnya.

Pun demikian dengan birokrasi yang tengah dibangun. Menurutnya, konsep omnibus law tidak dijalankan dengan serius oleh pemerintah.

"Omnibus law terkesan ditutup-tutupi, padahal konsepnya bagus. Kemudian masalah obral jabatan. Padahal dalam kampanye punya visi untuk penyerderhanaan kelembagaan," tegasnya.

Dari sekian kinerja yang sudah dijalankan di 100 hari kerja, Muhtar Said menilai hanya bidang pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlihat. Di bawah Menteri BUMN, Erick Thohir, BUMN patut diapresiasi.

"Pemerintahan Jokowi-Maruf bagus dalam reformasi BUMN," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya