Pesawat Batik Air sebelum menuju Wuhan/RMOL
Penentuan menggunakan maskapai Batik Air untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China telah melalui proses diskusi yang panjang.
Begitu yang disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada wartawan, Sabtu (1/2).
Budi Karya menjelaskan, bahwa penerbangan ke Wuhan adalah misi kemanusiaan, dan Pemerintah Indonesia menunjuk PT Lion Air karena syarat dari Pemerintah China bahwa pelaksana misi kemanusian haruslah operator yang memiliki izin penerbangan reguler dari dan ke Wuhan.
Garuda Indonesia, kata Budi tidak memiliki rute penerbangan langsung ke Wuhan lantaran yang memiliki hanya Lion Air dan Sriwijaya.
“Dan yang memiliki pesawat
wide body adalah Lion air melalui pesawat Batik Air,†jelasnya.
Nantinya, pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300 itu bakal membawa 245 WNI termasuk operator dan tim kesehatan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Adapun leading sektor untuk misi kemanusiaan ini adalah Kementerian Luar Negeri dan Kementrian Kesehatan.
“Kemenhub mensupport, penerbangan akan kami kawal sesuai peraturan ICAO dan perundangan berkaitan dengan
safety dan security,†katanya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan dan Penglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melepas tim penjemputan untuk mengevakuasi 245 orang WNI yang masih berada di Provinsi Hubei, khususnya di Kota Wuhan yang menjadi tempat merebaknya virus Corona.
Tim diberangkatkan dengan menggunakan maskapai Batik Air jenis pesawat Airbus 330-300 dari Terminal 1B Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang Banten, Sabtu (1/2).