Berita

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Menlu dan Menkes/RMOL

Pertahanan

Panglima TNI: Natuna Penuhi Standar WHO Sebagai Tempat Isolasi WNI Dari China

SABTU, 01 FEBRUARI 2020 | 13:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meyampaikan, TNI akan mendukung proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Hari ini, Indonesia mengirimkan tim untuk mengevakuasi WNI dari China karena merebaknya virus corona.

TNI, kata Hadi, menyiapkan segala sarana dan prasarana pendukung bagi protokoler kesehatan yang sesuai dengan standar WHO untuk mengisolasi WNI yang baru dipulangkan dari tempat menyebarnya virus corona itu.

"Kita memiliki tempat isolasi yang jauh dari penduduk dan yang terbaik dan terpilih adalah di wilayah Natuna," kata Hadi saat prosesi pemberangkatan tim evakuasi WNI, di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2).

Di Natuna itu, sambung Hadi, merupakan pangkalan militer yang memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga matra TNI. Pangkalan militer itu juga memiliki runway yang dekat dengan tempat isolasi.

"Sehingga nanti saudara-saudara kita yang datang (dari Wuhan) langsung turun dari pesawat masuk ke tempat isolasi, yang mampu menampung sampai dengan 300 orang," papar Hadi.

Mantan KSAU itu menambahkan, jarak pangkalan militer dan hanggar pesawat serta dermaganya jauh dari penduduk, yaitu sekitar 5-6 kilometer dari rumah penduduk.

"Dari segi jarak memenuhi protokoler kesehatan kenapa Natuna dipilih untuk jadi tempat transit sementara sampai dengan dinyatakan bebas dan bisa berkumpul dengan keluarga," pungkas Hadi.

Sementara itu, Wakil Bupati Natuna, Kepulauan Riau Ngesti Yuni Suprapti sebelumnya menolak keras bila wilayahnya dijadikan tempat transit bahkan karantina WNI dari China. Dia mengungkapkan kekhawatiran soal terbawanya virus corona.

"Kita menolak, masyarakat menolak. Natuna mau dijadikan apa? Kenapa di Natuna dijadikan tempat evakuasi WNI dari Wuhan," ujar Ngesti.

Wabup Natuna mempertanyakan soal Natuna dijadikan tempat transit tanpa alasan yang jelas. Dia pun mempertanyakan tidak adanya koordinasi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya