Berita

Ilustrasi Jiwasraya/Net

Politik

Wah, Ada Anggota Wantimpres Yang Bakal Dipanggil Terkait Jiwasraya

JUMAT, 31 JANUARI 2020 | 15:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bola panas skandal korupsi jumbo Jiwasraya akhirnya menggelinding ke arah pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir. Sejak beberapa waktu lalu namanya telah dikait-kaitkan dengan kasus ini. Disebutkan, Mayapada Group diisukan memproses akuisisi  saham PT Hanson International Tbk. (MYRX) dan PT Rimo International Lestari Tbk. (RIMO).

Dua perusahaan inilah yang terkait dengan potensi gagal bayar surat utang kepada Jiwasraya. Direkturnya, Benny Tjokro, bahkan sudah masuk daftar cekal dan ditetapkan sebagai tersangka.

Panitia Kerja (Panja) Jiwasraya berencana  memanggil Datuk Sri Tahir untuk dimintai keterangannya.


Salah satu orang terkaya di Indonesia ini  juga merupakan anggota Wantimpres 2019-2024.

Andre Rosiade, anggota Panja Komisi VI DPR Fraksi Gerindra, menjelaskan, pemanggilan Datuk Sri Tahir, karena ia banyak mendengar nama Bos Mayapada disebut-sebut di berbagai media sosial sebagai yang memiliki keterkaitan dengan Benny Tjokro tersangka kasus Jiwasraya.

"Kita membaca di berbagai media sosial kan ada yang mencoba menghubung-hubungkan Dato Sri Tahir ini dengan saudara Bentjok kan, Benny Tjokro. Untuk itu kan seluruh hal yang berhubungan dengan Jiwasraya tentu menjadi perhatian kita kan. Nah untuk itu kita ingin mendapatkan informasi yang lebih utuh dan klarifikasi. Makanya kita akan undang Dato Sri Tahir," kata Andre kepada media, Jumat (31/1).

Dahnil menyebut hal ini baru sebatas dugaan. Pihaknya berpacu dengan waktu untuk merapatkan hal tersebut.

Dalam sebuah wawancara, Datuk Sri Tahir pernah menyampaikan bahwa ia tidak terkait sama sekali dengan kasus Jiwasraya. Soal rencana pembelian saham PT Hanson International Tbk. (MYRX) dan PT Rimo International Lestari Tbk. (RIMO). Ia menegaskan pihaknya tak terkait dengan kasus gagal bayar yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), baik secara langsung maupun tidak langsung.

"Kenal aja enggak," kata Tahir, di Jakarta, Minggu (29/12/19) lalu.

Bahkan dia tidak berencana membeli saham-saham itu atau saham milik siapa pun.

"Jadi itu hoax total. Kami tidak pernah ada rencana mau beli atau ambil alih saham, siapa pun. Termasuk saham-saham milik Pak Benny," ucap Tahir.

Menyusuri situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Hanson International pernah mengumumkan rencana menjual 49,99 persen saham perseroan dalam anak usahanya, PT Mandiri Mega Jaya (MMJ). Saham itu akan dibeli oleh emiten properti yang terafiliasi dengan Grup Mayapada, PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO), (data pada 17 Desember 2019).

MMJ merupakan anak usaha Hanson International yang menggarap proyek Citra Maja Raya. Dalam proyek itu, MMJ menjalin kerja sama operasional (KSO) dengan PT Ciputra Development Tbk. dan PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. (BIPP).

Selain Hanson International, Rimo International Lestari juga berencana melego sebagian saham dalam anak usahanya kepada MPRO. Perusahaan yang juga terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro (Bentjok atau Benny Tjokro)  itu berencana melepas 49,99 persen saham miliknya dalam PT Hokindo Properti Investama.

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Benny Tjokro menyatakan surat utang MYRX yang dipegang oleh Jiwasraya sudah lunas beberapa tahun lalu. Dia juga mengatakan pihaknya tidak memiliki keterkaitan dengan skandal di Jiwasraya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya