Berita

Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita/Net

Dunia

Menlu Maroko: Solusi Perdamaian Di Timur Tengah Tidak Boleh Terfokus Satu Aspek

KAMIS, 30 JANUARI 2020 | 13:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintah Kerajaan Maroko menghargai upaya yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan meluncurkan rencana perdamaian di Timur Tengah. Namun, masih ada beberapa hal yang harus dipastikan dalam rencana tersebut.

Demikian pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri, Kerja sama Afrika, dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (30/1).

Menurut Bourita, penyelesaian masalah Palestina adalah kunci dari stabilitas di Timur Tengah. Sehingga, setiap upaya untuk mencapai perdamaian konstruktif dengan maksud untuk mendapatkan solusi yang adil dan abadi akan dihargai oleh Maroko.


"Mengingat pentingnya visi ini dan ruang lingkupnya, Maroko akan memeriksa rincian dengan sangat hati-hati," tambahnya.

Namun demikian, menurut Bourita terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan dan dipastikan ada dalam setiap rencana perdamaian Israel dan Palestina.

Pertama adalah solusi tersebut untuk kedua negara. Di mana kedua pihak melakukan pendekatan yang disepakati untuk mencapai solusi apa pun, sembari menjaga keterbukaan untuk berdialog.

"Penerimaan oleh para pihak dari berbagai elemen, memang, sangat mendasar bagi implementasi dan keberlanjutan rencana ini," lanjutnya.

Selain itu, solusi yang dilakukan tidak boleh terfokus pada salah satu aspek. Bourita menegaskan, meskipun dimensi ekonomi itu penting, solusi harus dilengkapi dengan dimensi politik.

Sementara untuk Yerusalem, Maroko sebagai Ketua Komite Al-Quds akan berdiri berdasarkan keputusan "Appeal Al-Quds" pada 30 Maret 2019 yang telah ditandatangani oleh Raja Maroko, Mohammed VI, dan Paus Francis.

Keputusan tersebut menegaskan bahwa Kota Suci mendapatkan kebebasan penuh untuk diakses oleh para pengikut ketiga agama monoteistik dan hak mereka untuk beribadah akan dijamin.

"Mempertimbangkan bahwa status Yerusalem harus dilestarikan. Keputusan akhir harus dibahas antara para pihak sesuai dengan legalitas internasional," kata Bourita lagi.

Di akhir pernyataannya, Bourita menjelaskan bahwa Kerajaan Maroko berharap agar proses perdamaian konstruktif dan realistis dapat diterapkan untuk masalah Palestina dan Israel. Khususnya untuk memenuhi hak-hak sah rakyat Palestina.

"Kerajaan Maroko berharap Palestina (menjadi) sebuah negara merdeka, layak dan berdaulat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, dan memungkinkan orang-orang di wilayah itu untuk hidup dalam martabat, kemakmuran, dan stabilitas," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya