Berita

Mahathir Mohamad/Net

Dunia

Malaysia Tindak Tegas Penyebar Hoax Virus Corona Wuhan

RABU, 29 JANUARI 2020 | 14:57 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Bukan hanya di Indonesia, berita palsu atau hoax juga bermunculan di Malaysia. Khususnya di tengah krisis yang terjadi akibat wabah virus corona baru, 2019-nCoV, seperti saat ini.

Meski begitu, pemerintah Malaysia akan dengan tegas menindak para pelaku penyebar hoax. Terutama jika isu-isu yang mereka sebarkan menimbulkan ketakutan, kekacauan, dan memicu perasaan benci antar kaum.

Hal inipun diitegaskan oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung di Putrajaya, Malaysia, Rabu (29/1).


Dalam pernyataannya, Mahathir mengungkit sebuah isu yang menyatakan bahwa warga Malaysia yang berada di China dilarang untuk pergi ke masjid. Itu dikarenakan khawatir akan terjangkit 2019-nCoV.

"Itu bukan rekomendasi kerajaan. Kerajaan tidak mengumumkan bahwa masjid, museum, itu tidak boleh didatangi karena mereka mungkin membawa penyakit," ujarnya.

Mahathir mengungkapkan, isu-isu tersebut hanyalah digunakan untuk menakut-nakuti warga Malaysia, bahkan berusaha untuk mencetuskan perasaan benci antar kaum di Malaysia.

"Pihak kerajaan akan mengambil tindakan kepada mereka yang menyebarkan fake news untuk menakut-nakuti rakyat di malaysia," tegasnya.

Pria 94 tahun itu mengungkapkan, meski Malaysia menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan kebebasan pers, bukan berarti media bisa mudahnya memengaruhi publik untuk hal-hal berbau negatif.

"Kebebasan pers sangat dijaga di negara ini, tapi menyebaran berita palsu, memberitahukan kebohongan tidak akan ditoleransi," tegas Mahathir lagi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya