Berita

Evakuasi Warga Dari Wuhan,Net

Dunia

Amerika Terbangkan 240 Warganya Dari Wuhan Menyusul Bertambahnya Korban Meninggal Karena Virus Corona

RABU, 29 JANUARI 2020 | 08:05 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jumlah kematian karena corona kian bertambah. Pihak berwenang di provinsi Hubei mengabarkan data per Rabu (29/1), kematian karena corona bertambah menjadi 131 kasus, dari sebelumnya di Selasa 106 kasus.

Amerika Serikat (AS) pun mulai mengambil langkah evakuasi warganya dari Wuhan, pusat penyebaran virus Corona yang mematikan. Sebanyak 240 warganya telah diterbangkan ke luar kota untuk selanjutnya akan diterbangkan ke Anchorage di Alaska, lalu ke California, melansir The Guardian, Rabu (29/1).

Penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai kargo Amerika Kalitta Air itu meninggalkan bandara Tianhe Wuhan pada hari ini pukul 04.54 pagi waktu setempat, dan dijadwalkan mendarat di Alaska dalam 6 jam mendatang.

Semua warga Amerika akan diskrining di Anchorage, dan dikarantina di Ontario hingga dua minggu oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS. David Wert, seorang juru bicara untuk wilayah San Bernardino, mengatakan mereka mempersiapkan kemungkinan itu untuk berjaga-jaga.

"Personel bandara telah dilatih untuk kejadian seperti itu, tetapi pemulangan dari China akan menjadi yang pertama kalinya bandara digunakan untuk tujuan ini," kata David.

Hal yang sama dilakukan Uni Eropa yang akan menerbangkan warganya keluar Wuhan dengan dua pesawat Prancis.

Menteri Kesehatan Prancis, Agnes Buzyn mengatakan pesawat yang akan menjemput warganya di Wuhan, akan mendarat pada Kamis dan berangkat kembali pada Jumat (31/1)

Selain Jerman, Prancis merupakan negara di Eropa yang pertama mengonfirmasi kasus virus corona. Satu korban terinfeksi virus corona dirawat di Paris dan dua lainnya di Bordeaux.

Kepala departemen kesehatan Prancis, Jerome Salomon mengatakan ketiganya tertular virus corona ketika kembali dari China

Sementara Kanada mengatakan 126 warganya tinggal di daerah Wuhan dan sedang berkonsultasi dengan sekutunya serta mempertimbangkan opsi untuk membawa mereka pulang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya