Berita

Kelelawar yang dijual di pasar Depok, Solo/RMOLJateng

Nusantara

Disebut Sebagai Biang Penyebaran Virus Corona, Di Solo Kelelawar Justru Dijadikan Obat

SELASA, 28 JANUARI 2020 | 10:17 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kabar soal kelelawar yang jadi cikal bakal penyebaran virus novel corona (2019-nCoV) tak pengaruhi transaksi di pasar burung Depok, Solo. Di pasar ini, kelelawar tetap dicari orang untuk dijadikan obat.

Dilaporkan Kantor Berita RMOLJateng, para pedagang kelelawar di pasar burung Depok tetap beraktivitas seperti biasa.

Mereka tidak terpengaruh dengan berita merebaknya virus corona dari Kota Wuhan, China. Termasuk kabar bahwa kelelawar lah yang jadi penyebab tersebarnya virus yang mematikan ini.


Seperti Budi, salah satu pedagang kelelawar yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan ini mengaku sudah mendengar berita adanya virus corona yang berasal dari kelelawar.

Namun demikian, Budi mengaku, berita soal penyebaran virus Corona berasal dari kelelawar tidak berpengaruh terhadap dagangannya.

Bahkan Budi menyebut kelelawar yang dijualnya tetap laku dibeli orang. Untuk setiap ekornya Budi menjual seharga Rp 15 ribu.

"Barusan ada yang beli lima ekor, buat obat," jelasnya, Senin (27/1).   

Disebutkan Budi, selama berjualan tidak pernah ada keluhan dari pelanggannya. Selama ini mereka membeli kelelawar sebagai obat asma.

"Malahan, mereka bilang penyakitnya sembuh setelah mengkonsumsinya sebagai obat alternatif," jelasnya lebih lanjut.

Budi juga menyebut, di Indonesia cara memasak kelelawar tidak seperti yang beredar di media sosial. Cara mengolahnya pun harus disembelih dulu, bulu-bulunya dibersihkan serta kotoran juga dibuang.

"Lah itu di video dimasak seperti itu, sampai kepala kelelawarnya seperti sedang tertawa. Seperti editan saja," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya