Berita

Ilham Bintang saat Ganti Simcard/Ist

Publika

Ilham Bintang: Alasan Kuasai Kembali Nomor Indosat Yang Dibobol

SENIN, 27 JANUARI 2020 | 15:53 WIB | OLEH: ILHAM BINTANG

PAS adzan Maghrib tadi, Minggu (26/1) petang, proses penggantian/pengaktifan kembali simcard Indosat (nomor lama) saya, rampung.

Dilayani 4 petugas, pekerjaan itu makan waktu sekitar 45 menit. Mulai verifikasi admimintrasi sampai verifikasi faktual. Data KTP asli saya dicocokkan dengan database mereka. Mengecek tiga nomor telpon yang sering dihubungi, mengecek pembayaran terakhir serta jumlahnya. Kemudian menandatangani formulir.

Berbanding terbalik dengan proses pelaku yang mengambil simcard saya di gerai Indosat Bintaro Xchange. Dia cuma butuh waktu 3 menit (7 menit termasuk waktu mulai datang, antre, dan pulang), Jumat (3/1) pukul 21.02 malam.

Cukup? Belum. Satu lagi: mereka memotret saya sambil memegang KTP. Sebagai penutupnya.

Itulah salah satu tambahan prosedur menyusul kejadian pembobolan simcard saya di gerai Indosat Bintaro Xchange pada Jumat (3/1) malam. Kasus itu sekarang ditangani pihak berwajib.

Kembali mengaktifkan nomor saya yang pernah dibajak? Isteri protes. Dia trauma. Maunya tutup saja nomor itu. Mengapa saya harus mengaktifkan nomor itu lagi yang bikin sengsara pemiliknya. Ini alasan saya.

1. Enam bulan setelah diblokir tidak saya aktifkan, nomor saya otomatis kembali menjadi milik Indosat. Provider berhak menjual kembali. Artinya nomor itu akan jatuh di tangan lain orang, entah siapa. Dia akan menggunakan nomor ponsel yang sudah saya pakai lama, sejak tahun 1994.

2. Dua puluh enam tahun sudah digunakan, nomor saya tentu sudah diketahui secara luas oleh relasi kerja, kawan seprofesi, keluarga, sahabat, dan lain sebagainya. Di phone book saya saja tercatat ribuan nama/ kontak.

3. Bagus kalau yang pembeli/ pemakai baru, orang baik. Kalau sebaliknya, nomor itu digunakan untuk aksi penipuan seperti yang marak terjadi, pasti akibatnya parah. Bukan rahasia umum hampir setiap saat terjadi aksi penipuan menggunakan nomor serta foto profil seseorang untuk menipu kawan korban lagi. Modus macam- macam. Jualan mobil murah lelang lah; pinjam duit pagi bayar sore lah, dan aneka modus penipuan lainnya. Dalam kasus di mana masyarakat menjadi mangsa modus penipuan berbasis internet, sorry to say : negara belum hadir.

4. Alasan lain, beberapa transaksi apple dan i cloud dan lain-lain masih menggunakan data nomor lama, dan provider internasional itu konsisten mengontak nomor itu.

Berdasarkan alasan itulah saya kontak direksi Indosat Minggu siang. Indosat cepat tanggap, mengirim petugas layanan mobile tadi sore ke rumah. Proses penggantiannya seperti yang saya ceritakan di atas tadi. Saya yakin itu bukan improvisasi, sekadar untuk meyakinkan saja.

Perubahan layanan penggantian/mengaktifkan kembali simcard secara lebih ketat sudah ditrapkan oleh provider sejak minggu lalu. Sejak kasus pembobolan saya menjasi perhatian pers. Banyak kawan menceritakan pengalamannya. Ceritanya seperti yang saya alami waktu berurusan dengan Indosat. Prosesnya lama dan ketat. Malah, penggantian dengan alasan hilang harus membawa laporan polisi.

Sebagian kawan menyebutnya sebagai ketidaknyamanan. Tapi saya mengingatkan, kalau mau aman sering kali kita memang harus mengorbankan kenyamanan. Kenyamanan dan kemudahan selama ini telah dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Pilih mana, mau serba cepat, instan tapi tak aman, atau agak lambat tapi ada jaminan selamat?

Terima kasih kepada petugas Indosat: Diani, Puteri, dan Burhan, serta Harizona petugas mitra usaha Indosat yang telah melayani pengaktifan simcard.

Ada yang taya. Bagaimana dengan kasus pembobolan saya? Jalan terus! Saat ini sedang ditangani aparat hukum. Apakah akan tetap menuntut Indosat dan Commonwealth Bank yang “memfasilitasi“ pencurian uang itu? Oh, iya: itu jalan terus. Doakan gugatan itu terkabul, dan sekaligus menjadikan peristiwa ini sebagai momentum berubahnya seluruh pemangku industri telekomunikasi dan perbankan untuk mendahulukan perlindungan data pribadi dan keselamatan seluruh pelanggan dan nasabah.

Dengan perbaikan itu, InsyaAllah peristiwa kelabu yang saya alami akan menjadi monumen yang pada waktunya nanti indah untuk dikenang. Salam.

Penulis adalah wartawan senior


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Jokowi, KKP dan BPN Paling Bertanggung Jawab soal Pagar Laut

Senin, 27 Januari 2025 | 13:26

PDIP: Pemecatan Ubedilah adalah Upaya Pembungkaman KKN Jokowi

Jumat, 31 Januari 2025 | 10:11

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya