Berita

Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

Pengamat: Hasto Ingin Meminimalisir Nama Lain Terseret Kasus Wahyu Setiawan

MINGGU, 26 JANUARI 2020 | 02:03 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tersangka Harun Masiku mulai disebut sebagai korban penyalahgunaan kekuasaan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Hal tersebut kerap diungkap pihak PDI Perjuangan kepada publik belakangan ini.

Isu tentang Harun menjadi korban mencuat setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan hal tersebut usai diperiksa penyidik KPK sebagai saksi untuk tersangka Saeful Bahri pada Jumat (24/1).

Menanggapi pernyataan Hasto, peneliti Institut Riset Indonesia (INSIS), Dian Permata mengatakan, setiap orang yang terlibat dalam kasus korupsi selalu menganggap dirinya sebagai korban ataupun diframing turut terlibat.


"Semua pesakitan akan mem-framing mereka adalah korban, itu logika umum. Semua pelaku korupsi mereka akan mem-framing bahwa diri mereka adalah korban. Itu kan rumus umum. Makanya kalau kita terjebak di situ ya masalah ini nggak akan maju-maju," ucap Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/1).

Apalagi, Hasto pun sempat menyampaikan bahwa dirinya di-framing oleh pihak-pihak tertentu agar seolah-olah terlibat dalam kasus suap yang menjerat kadernya. Penyampaian menjadi korban framing itu disampaikan Hasto saat Rakernas PDIP beberapa waktu lalu.

Padahal, kata Dian, Hasto atau PDIP sendiri lah yang melakukan framing tersebut. Framing yang dimaksud ialah menyebut Harun menjadi korban atas penyalahgunaan kekuasaan Komisioner KPU.

"Dia mem-framing dirinya, ya itu sudah rumus baku bahwa dalam keilmuan komunikasi semua pelaku kejahatan korupsi pasti ngaku saya korban," katanya.

Bahkan, Dian menduga framing yang dilakukan oleh politisi PDIP bertujuan agar kasus suap tersebut tidak menyeret banyak korban nlaib dari PDIP.

"PDIP juga punya agenda setting bahwa kasus ini agar meminimalisir korban atau cipratan itu ke wajah PDIP. Maka ini disebut agenda dia mem-framing dirinya sendiri," jelasnya.

"Saya melihat agenda yang diatur mulai Adrian, dari Hasto, bahwa PDIP adalah korban kekuasaan yang disalahgunakan. Bagi saya, agenda settingnya adalah bagaimana caranya kasus ini terlokalisir, walaupun terciprat ke PDIP itu nggak banyak-banyak amat," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya