Berita

Penyebaran virus corona semakin mengkhawatirkan/Net

Dunia

PPI Wuhan Pastikan Tak Ada WNI Yang Terjangkit Virus Corona

MINGGU, 26 JANUARI 2020 | 00:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Penyebaran virus corona di Kota Wuhan, China, yang terus memakan korban jiwa memicu kekhawatiran masyarakat Indonesia yang memiliki keluarga yang tinggal di kota tersebut.

Agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) China cabang Wuhan berinisiatif mengeluarkan pernyataan sekaligus informasi akurat tentang kondisi di sana. Sekaligus kabar para WNI yang saat ini masih tertahan di Wuhan.

Melalui keterangan tertulisnya, PPI Wuhan menyebut data yang diperoleh hingga Jumat (24/1) pukul 11.00 waktu Wuhan ada 93 orang WNI di kota tersebut. Hingga keterangan tersebut dibuat pada Jumat, belum ada laporan WNI di Kota Wuhan yang terjangkit virus corona.


Saat ini, semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus. Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair, dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa.

"PPI Wuhan selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlindungan WNI, dan BHI, juga telah bergabung dengan group Wechat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi," demikian keterangan tertulis PPI Wuhan yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/1).

Pihak KBRI Beijing pun disebutkan terus melakukan pematauan intensif terhadap para WNI di Kota Wuhan. KBRI mengimbau seluruh WNI untuk tidak panik dan tetap melakukan upaya pencegahan.

Seiring isolasi yang dilakukan Pemerintah Komunis China terhadap Kota Wuhan, para WNI yang ada di sana pun tak bisa mengevakuasi diri. Karena seluruh jaringan transportasi umum dihentikan untuk sementara.

Masyarakat juga bisa mencari informasi terkini soal kondisi di Wuhan melalui Ketua PPI Wuhan, Nur Mussyafak, di nomor +86 15623896756. Bisa juga melalui perwakilan Kemlu, Tony W, di nomor +62 821 23771163.

Sementara pihak KBRI Beijing yang bisa dihubungi adalah Ariyanto Surojo (+86 13811284505), Yaya Sutarya (+86 13146453974), dan Budi Atyasa (+86 13552235327).

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya