Berita

Raja Kandang Wesi, Setra Nurseno SP Utomo/RMOLJabar

Nusantara

Miliki Gelar Raja, Nurseno Enggan Disamakan Keraton Agung Sejagat

JUMAT, 24 JANUARI 2020 | 18:02 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat Di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, seperti 'memancing' sejumlah 'kerajaan' lain untuk numpang eksis. Kini diketahui ada Kerajaan Kandang Wesi di Desa Tegalgede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut.

Kerajaan Kandang Wesi ini dipimpin Setra Nurseno SP Utomo. Dia menjadi sosok yang disorot warga Garut karena mengklaim mempunyai gelar Raja.

Meski menjadi seorang Raja, Nurseno yang ditemui di salah satu kafe di Garut pada Kamis (23/1), enggan disamakan dengan raja palsu Keraton Agung Sejagat. Apalagi sampai mematok iuran bagi yang ingin menjadi pengikutnya.

“Saya kira ini isu biasa saja. Euforia dari apa yang terjadi tentang banyaknya orang yang mengklaim kerajaan-kerajaan,” ujar Nurseno, dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Gelar raja yang dimilikinya, diakui Nurseno, merupakan penghargaan atas jasanya mendirikan padepokan Syahbandar Kari Madi (SKM). Padepokan bela diri yang dia dirikan sejak 1998.

“Pada 2014, saya mendapat pengakuan sebagai Raja Kandang Wesi dari forum komunikasi raja-raja dan sultan nusantara yang diketuai Maskut Toyib,” terangnya.

Maskut Toyib, lanjutnya, merupakan Kepala Budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Raja yang diembannya itu hanya sebagai gelar. Ia membantah pernah mendirikan sebuah kerajaan.

“Sejarahnya itu, Kandang Wesi dulunya memang ada kerajaan. Itu sudah ada penelitiannya. Saya hanya sebagai pemangku adat untuk menjaga budaya di sana,” katanya.

Nurseno menegaskan, dirinya tak pernah mendeklarasikan diri menjadi seorang raja. Para murid di padepokan bela dirinya juga tak disebut sebagai pengikut kerajaan. Apalagi sampai memakai kostum khusus seperti Sunda Empire atau Keraton Agung Sejagat.

“Saya ada kostum tapi hanya untuk saya. Murid saya yang lain tidak pakai kostum. Tidak ada pangkat-pangkat. Semua itu hanya untuk menjaga budaya saja,” pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya