Berita

Mendagri Tito Karnavian (tengah) saat menjelaskan strategi sisir pemilih ganda/RMOL

Politik

Sisir Pemilih Ganda, Kemendagri Terapkan Double Instrument Security Data Kependudukan

KAMIS, 23 JANUARI 2020 | 18:13 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 akan memasuki tahapan sinkronisasi data pemilih. Pasalnya, hari ini KPU baru saja menerima Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Namun, di pengalaman Pemilu Serentak 2019 lalu, isu pemilih ganda menjadi masalah yang khawatir terjadi kembali di perhelatan Pilkada Serentak 2020.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun mengaku telah menyiapkan instrumen untuk mencegah hal tersebut.

"Kita menggunakan double action, atau double instrumen security dalam rangka menjaga jangan sampai terjadi pemilih ganda," ucap Tito dalam jumpa pers usai penyerahan DP4, di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).

Instrumen ini, dijelaskan Tito bekerja menyaring data kependudukan yang bersifat single identity. Misalnya, bagi seseorang yang sudah memiliki e-KTP tidak akan bisa membuat dua kali.

"Kalau ada yang mencoba membuat baru, supaya dapat dua KTP, itu akan ditolak otomatis sistemnya. Karena sidik jarinya sama, dan matanya juga sama," tutur Tito.

Oleh karena itu, Tito memastikan bahwa data DP4 yang sebanyak 105 juta jiwa tidak terdapat pemilih ganda.

"DP4 yang bersumber dari data kependudukan sudah dimutakhirkan melalui sistem informasi administrasi kependudukan. Dilakukan perekaman sidik dan iris mata bagi perekam e-KTP. Sehingga kami memastikan tidak akan menemukan pemilih ganda," sebut Tito.

"Jika dijumpai KTP ganda bisa dipastikan KTP tersebut palsu. Karena kalau tercantum dua KTP maka biometriknya akan terblock otomatis oleh sistem kita," tambahnya. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya