Berita

Anton Tabah Digdoyo/Net

Politik

Anton Tabah: Khutbah Diawasi, Emang Indonesia Komunis?

KAMIS, 23 JANUARI 2020 | 16:25 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Wakil Ketua Komisi Hukum MUI Pusat, Irjen Polisi (Purn) Anton Tabah Digdoyo menolak keras wacana pengaturan teks khutbah Jumat di masjid-masjid.

"MasyaAllah ada apa lagi ini Kemenag, kok berwacana yang dungu seperti itu. Mosok khutbah diawasi teksnya akan dari Depag (Kemenag). Memanganya NKRI jadi negara komunis apa?" kata Anton Tabah saat dihubingi redaksi, Kamis (23/1).

Beberapa waktu lalu, penguasa juga mengancam pelajar, mahasiswa, dan buruh agar tidak menggelar aksi. Yang berani demo akan di-DO, tidak diberi SKCK, hingga di-PHK.


"Aneh rezim Jokowi ini, kok jadi mirip negara komunis? Era Pak Harto yang dibilang otiriter saja tidak begini. Dan istilah Presiden adalah pekerja partai itu juga hanya di negara komunis. Apa NKRI jadi negara komunis?" ucap Anton Tabah.

Dia heran kenapa rezim ini terlalu ikut campur dengan urusan agama masyarakat, apalagi itu hanya ke Islam saja.

"Ini tak sesuai omongan Menag (Fachrul Razi) di hari pertama dia bilang 'saya bukan menterinya yang beragama Islam', lha kok jadi sedungu ini? Lihat pelajaran sejarah perang dihapus tuduh umat dan ulama radikal. Padahal sampai hari ini belum ada defenisi radikalisme, sampai polisi pening soal apa yang bisa menjerat tentang radikalisme belum diketemukan," tuturnya.

Jadi, menurut Anton Tabah, penguasa tidak perlu awasi khatib apalagi buat teks khutbah segala. Jika ditemukan ada khatib yang tak sesuai ketentuan syariah, masyarakat yang melakukan koreksi. Seperti yang dilakukan umat terhadap pernyataan Menag yang tak ikuti aturan syar'i beberapa waktu lalu.

"UU yang atur kebebasan bicara menyampaikan pikirannya di muka umum sudah lengkap dan detil. Juga di UUD45 dan Pancasila. Itu sudah cukup untuk dipedomani oleh masyarakat dan aparat," tutup di yang juga mantan petinggi Polri dan Ketua Penanggulangan Penodaan Agama.

Kementerian Agama Kota Bandung sebelumnya berencana mengatur teks kutbah Jumat.

Menteri Agama Fachrul Razi pun sudah menyampaikan klarifikasi atas wacana itu. Pihaknya tidak berencana mengatur teks khutbah Jumat di masjid-masjid.

Dia hanya pernah bercerita kepada jajarannya, saat kunjungan kerja ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, kutbah salat Jumat di dua negara tersebut menggunakan teks yang telah disiapkan pemerintah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya