Berita

Yasonna Laoly/Net

Hukum

Pakar Hukum: Menkumham Yasonna Penuhi Unsur Obstruction Of Justice

KAMIS, 23 JANUARI 2020 | 14:34 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly dinilai telah memenuhi unsur upaya menghalangi penyidikan KPK terkait keberadaan politisi PDIP Harun Masiku.

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar. Menurutnya, Yasonna merupakan pejabat negara yang kurang menghayati sebagai abdi negara.

“Sehingga setiap langkahnya (meski masih digaji rakyat) hampir pasti membela kelompoknya," ucap Abdul Fickar Hadjar kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/1).


Hal tersebut berkaitan dengan keterlibatan Yasonna saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP menanggapi pemberitaan persoalan penyegelan ruangan di Kantor partai berlambang banteng moncong Putih tersebut.

Apalagi, Yasonna pun juga sempat membantah keberadaan Harun yang telah kembali ke Indonesia pada Selasa (7/1) atau sehari sebelum terjadinya OTT oleh KPK kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan.

Padahal, investigasi sebuah media telah mengurai rekaman kamera pengawas di Bandara Soekarno-Hatta yang memperlihatkan sosok Harun Masiku telah kembali ke tanah air pada tanggal 7 Januari.

Investigasi itu, baru-baru ini telah dibenarkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi.

"Cukup dasar dan alasan tindakannya itu untuk ditafsirkan sebagai obstruction of justice. Inilah yang disebut persekongkolan itu," tegasnya.

Walau demikian, Fickar mengaku senang lantaran masih banyak masyarakat dan media massa yang mengawasi kasus tindakan rasuah tersebut.

"Untungnya masyarakat melalui media massa tetap mengawasinya, jika tidak rakyat akan terus menjadi korban pembohongan oleh pejabat publik," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya