Berita

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laloly/RMOL

Politik

Yasonna: Soal Tanjung Priok, Pernyataan Saya Diplintir

RABU, 22 JANUARI 2020 | 19:18 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan wilayah Tanjung Priok sebagai wilayah kumuh yang berpotensi tindak kriminal memicu kemarahan warga hingga menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Emosi warga Tanjung Priok bermula dari ucapan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laloly saat memberi sambutan di acara 'Resolusi Pemasyarakatan 2020 Ditjen PAS' di Lapas Narkotika Kelas IIA Jatinegara, Jakarta, Kamis lalu (16/1).

Menanggapi polemik yang terjadi, Menkumham Yasonna menyebut apa yang dia sampaikan merupakan penjelasan ilmiah.


Sehingga, menurut Yasonna, penjelasan ilmiah yang dia sampaikan juga harus ditanggapi secara ilmiah dan bukan menjadi bahan politisasi.

"Sebenarnya apa yang saya sampaikan itu kan penjelasan ilmiah, seharusnya ditanggapi secara ilmiah bukan secara politik. Karena saya merasa ada hal-hal yang diplintir sehingga ada kerancuan informasi yang sampai kepada publik. Sehingga menimbulkan perbedaan pendapat," ucap Yasonna Hamonangan Laoly saat menggelar konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta Selatan, Rabu (22/1) petang.

Menurut Yasonna, penjelasan yang dia sampaikan saat menjadi pembicara itu bertujuan untuk melibatkan masyarakat untuk memperbaiki kondisi sosial yang berpotensi tindakan kriminal.

"Itu lah penjelasan pokoknya, kalaupun merujuk pada tempat itu tidak dimaksudkan. Not intended to be that way, itu yang mau saya sampaikan. Tapi ada dari orang-orang tertentu mungkin tidak memahami secara utuh, tidak melihatnya secara utuh maka saya ada merasakan ada yang lepas dari cara menyampaikan mereka ini ya orang tertentu saja," jelasnya.

Dalam sambutan di Lapas Narkotika, Yasonna Laoly meyakini bahwa kemiskinan adalah sumber tindakan kriminal.

"Crime is a social product, crime is a social problem. As a social problem, sebagai problem sosial, masyarakat kita semua punya tanggung jawab soal itu. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak di daerah miskin," kata Yasonna.

Yasonna mencontohkan dua anak yang lahir dan besar di dua kawasan yang berbeda, yakni Menteng dan Tanjung Priok. Dia meyakini jika anak yang lahir dari kawasan Tanjung Priok yang terkenal keras dan sering terjadi tindak kriminal akan melakukan hal serupa di masa depan.

"Yang membuat itu menjadi besar adalah penyakit sosial yang ada. Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin. Slum areas (daerah kumuh), bukan di Menteng. Anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok. Di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan," katanya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya