Berita

Syarief Hasan/RMOL

Politik

Demokrat: Sebaiknya Jaminan Halal Tidak Dihapus Dari RUU Cipta Lapangan Kerja

SELASA, 21 JANUARI 2020 | 16:25 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Demokrat belum bisa berkomentar soal RUU Omnibuslaw Cipta Lapangan Kerja yang salah satu turunannya disebut-sebut ada penghapusan sertifikasi halal pada produk makanan.

Begitu disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Demokrat Syarief Hasan kepada wartawan di Gedung Nusantara II Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1).

"Saya sudah cek di Komisi IX itu kan draf-nya belum masuk, iya kan. Jadi kita belum tahu ini, apa saja yang diusulkan, pasal-pasalnya bagaimana," ujar Syarief.


Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu menilai jika dalam RUU Omnibuslaw Cipta Lapangan Kerja bakal menghapus sertifikat halal sedianya tidak perlu dihapuskan.

Namun, lanjut Syarief, pihaknya tidak ingin berkomentar terlalu jauh lantaran belum menerima dradt resmi RUU Omnibuslaw Cipta Lapangan Kerja.

"Kita belum tahu ini, ya. Kalau yang seperti begitu tidak boleh dihapus dong. Tetapi kita belum tahu, iya kan. Kita harus pelajari dulu. Tunggu dulu lah dari pemerintah," katanya.

Lebih lanjut Syarief menegaskan partai Demokrat tidak bisa menyatakan sikap terlebih dahulu soal RUU Omnibuslaw Cipta Lapangan Kerja yang disebut-sebut salah satu turunannya akan menghapus sertifikat halal.

"Kita belum tahu ini, apa yang mau ditolak, ya kan. Kita belum tahu, apakah secara eksplisit itu ada atau tidak ya kan," tandasnya.

Berdasarkan draft RUU Omnibuslaw Cipta Lapangan Kerja yang beredar di kalangan wartawan, Pasal 552 menyebutkan akan menghapus sejumlah pasal. Beberapa diantaranya di UU Jaminan Halal yakni Pasal 4, Pasal 29, Pasal 42, Pasal 44.

Pasal 4 UU Jaminan Halal mewajibkan semua produk yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal. Kemudian, masih ada puluhan pasal lainnya yang masuk dan dinyatakan dihapus.

"Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku," demikian petikan draft pada akhir Pasal 552 tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya