Berita

'Raja' Keraton Agung Sejagat menyesal dan minta maaf/RMOLJateng

Nusantara

'Raja' Keraton Agung Sejagat Menyesal Telah Bikin Kerajaan Fiktif

SELASA, 21 JANUARI 2020 | 15:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Totok Santosa, 'Raja' Keraton Agung Sejagat, akhirnya meminta maaf kepada publik terkait kegiatannya membangun kerajaan fiktif. Dia mengaku menyesal telah membuat masyarakat resah akibat ulahnya tersebut.

Didampingi kuasa hukumnya, Totok menyampaikan tiga poin permintaan maaf. Ia menyatakan bahwa Keraton Agung Sejagat adalah kerajaan fiktif.

"Saya mohon maaf, satu, Keraton Agung Sejagat yang saya dirikan itu fiktif," kata Totok di ruang kerja Direskrimum Polda Jateng, Semarang, Selasa (21/1).

Kedua, Totok mengakui jika janji yang diberikan kepada pengikutnya merupakan kebohongan. Kemudian ia juga meminta maaf kepada masyarakat Purworejo karena menimbulkan keresahan.

"Membuat janji dengan pengikut saya juga fiktif. Ketiga, membuat resah masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan masyarakat pada umumnya. Terimakasih," imbuhnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Saat ditanya wartawan, Totok juga mengakui dia tidak ada hubungan dengan kerajaan atau keraton manapun.

"Kami tidak ada hubungan dengan keraton manapun, sudah dijelaskan Keraton Agung Sejagat itu fiktif," tegasnya.

Namun ia enggan berkomentar terkait hal lainnya, karena menurutnya sudah masuk ranah penyidikan. Ia menegaskan akan mengikuti proses hukum.

Totok juga menyebut permintaan maaf tersebut mewakili tersangka Fanny Aminadia atau 'Ratu' Keraton Agung Sejagat.

"Selanjutnya saya serahkan kepada proses hukum yang sedang berlangsung, saya tidak mau berkomentar banyak saat ini. Saya menyesal," pungkasnya.

Sementara itu pengacara Totok Santosa, Muhammad Sofyan mengatakan, kliennya tidak bisa menjawab lebih lanjut karena sudah masuk materi penyidikan. Hingga saat ini penyidikan masih berlangsung.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya