Berita

Dian Permata/Net

Politik

YLKI Harus Turun Tangan Atasi Kasus Ilham Bintang

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 13:16 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) diharapkan turun langsung mengatasi kasus pembobolan rekening bank yang diawali duplikasi SIM card yang dialami wartawan senior, Ilham Bintang.

Peneliti Founding Fathers House, Dian Permata menilai kasus duplikasi SIM Card bukanlah kasus yang sembarangan lantaran terkait kebocoran data pribadi yang tidak diantisipasi oleh provider.

"Harusnya industri bank atau industri provider ketika model duplikasi sudah terjadi harusnya dia kan pencegahannya harusnya lebih maju lagi. Harus mencegah maling dari segala pintu," ucap Dian Permata kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/1).


Dian menilai pihak kepolisian akan sangat mudah menelusuri pelaku yang menduplikasi kartu provider milik Ilham dengan meminta keterangan outlet Indosat yang dijadikan pelaku mencetak ulang kartu provider Ilham.

"Kalau pihak kepolisian pasti ngelihatnya gini, kan udah register ulang, kan pasti kelihatan. Register ulang ini kan pasti ada di outlet mana, lalu sinyalnya aktif dimana saya rasa polisi bisa mengetahui kalau serius. Outlet kan sudah ada CCTV akan kelihatan, pasti ketahuan ke Polri udah canggih," kata Dian.

Dalam kasus ini, Dian menilai provider lalai. Seharusnya, jika ada seseorang yang ingin mencetak kartu provider baru, maka harus menunjukkan identitas diri sesuai dengan identitas yang teregistrasi di provider tersebut.

"Indosat belum aware soal jaminan perlindungan data pribadi. Harusnya kan diminta data pribadi disesuaikan, ini kan ceroboh, kalau ceroboh ini bisa dipidanakan,” tegasnya.

Dengan demikian, kata Dian, selain pihak kepolisian maupun pihak provider yang harus menelusuri kasus tersebut, YLKI juga harus ikut terlibat terhadap konsumen yang dirugikan dalam hal ini Ilham Bintang.

"Ya harus, harus turun tangan. Kan kita gak liat besaran uang. Kasus kaya gini kan misal hilang handphone atau SIM card rusak itu banyak dan kasus yang berulang. Kalau kasus berulang harus dipersiapkan," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya