Berita

Politisi PDIP, Adian Napitupulu (kanan)/RMOL

Politik

PDIP Minta Andi Arief Buktikan Tudingan Orang Kuat Yang Diduga Sembunyikan Harun Masiku

SENIN, 20 JANUARI 2020 | 03:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Keberadaan politisi PDIP Harun Masiku masih misteri usai ditetapkan sebagai tersangka suap terhadap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

Pihak Ditjen Imigrasi Kemenkumham pun menyebut, Harun telah meninggalkan Indonesia pada Senin (6/1) sebelum terjadinya OTT pada Rabu siang (8/1).

Pihak KPK pun juga menyebut keberadaan Harun ada di Singapura sesuai dengan data pihak imigrasi.


Namun belakangan, keberadaan Harun dipertentangkan usai adanya video rekaman kamera pengawas di Bandara Soekarno-Hatta yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut memperlihatkan sosok yang mirip Harun tiba di Indonesia pada Selasa sore (7/1) atau sehari setelah bertolak ke Singapura.

Hal itu kemudian disoroti oleh politisi Demokrat, Andi Arief di akun Twitternya sekaligus mempertanyakan dugaan rekayasa keberadaan Harun seperti kabar yang beredar.

"Jika benar imigrasi merekayasa seolah-olah Harun Masiku tidak berada di Indonesia tanggal 6 Januari 2020 hanya untuk selamatkan Hasto dan lain-lain, pertanyaannya siapa bisa perintahkan Dirjen Imigrasi berbohong?" tanya Andi Arief, Minggu (19/1).

"1. Menkumham, 2. Menkopolhukam, 3. Presiden, 4. Orang lebih kuat dari Presiden," sambungnya.

Cuitan mantan staf ahli Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu lantas ditanggapi oleh politisi PDIP, Adian Napitupulu. Bagi Adian, Andi Aruef harus membuktikan pernyataannya tersebut.

"Ya orang bisa menuding apa saja, masalahnya bukan tudingannya, kemampuan untuk membuktikan tudingan itu. Semua orang harus membuktikan apa yang dia katakan, buktikan saja," singkat Adian kepada Kantor Berita Politik.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya